Masa Pandemi Covid-19, BKKBN Tetap Gelar Sosialisasi Alat Kontrasepsi
Penulis: Putri
Rabu, 20 Mei 2020 | 970 views
Kaltim, Presisi.co - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Kalimantan Timur (BKKBN Kaltim) masih tetap melakukan sosialisasi mengenai alat kontrasepsi walaupun pandemi Corona masih terjadi di Bumi Etam.
Disampaikan, Perwakilan BKKBN Kaltim Muhammad Edi Mu'in bahwa pihaknya bekerja dengan menyesuaikan kondisi darurat saat ini. Karena diakui olehnya, pekerjaan ini bukanlah hal yang normatif seperti biasanya melainkan insidentil.
"Kami kemudian akan menyesuaikan dengan berbagai strategi," terangnya.
Kalau dari hal pencapaian BKKBN merasa ada penurunan. Namun semuanya berkaitan dengan gerakan, intensitas, dan fasilitas serta tenaga yang ada.
"Dimasa yang normal, kita bisa mendeklarasikan dengan cara yang sama, kita enjoy, namun kalau situasi begini tentunya berbeda. Kita harus bersama melawan Covid-19 dan menyelamatkan program," tegasnya.
Oleh karena itu, BKKBN punya jajaran mitra kebawah ditiap kabupaten yang disertai dengan bidan-bidan yang setia selama ini. "Kalau dulu kami selalu mengistilahkan dimana ada BKKBN, pelayanan akan dilakukan bidan dan orang kesehatan," katanya.
Lebih lanjut, penyuluh keluarga berencana terfokus pada pergerakan. Dalam kondisi ini, ketika orang mau mengakses ke pelayanan dan terbatas, itu menjadi gangguan tersendiri bagi BKKBN.
Namun dikatakan olehnya, masyarakat juga perlu melakukan pendekatan, berdiskusi dengan bidan, para kader, mitra, dan juga instruksi.
"Merekalah yang bersentuhan dengan masyarakat, kita perlu semangati hal itu," lanjutnya.
Ia berharap agar tidak ada yang positif Covid-19 khususnya masyarakat Kaltim. Tak lupa pula ia mengimbau agar masyarakat kita bisa jangan dulu hamil.
"Karena kasian, kita dituntut untuk fit dan harus sehat, orang hamil otomatis imunnya menurun," tambahnya.
Oleh karena itu, pihaknya memang melihat pada sisi mana saja peserta KB itu yang memiliki sisi-sisi rawan. Bersama bidan pula BKKBN membuat call center. Untuk mengarahkan masyarakat agar mau membuat KB.
"Kita arahkan kesitu. Kita tidak mau lalu kemudian mereka hamil karena tidak direncanakan dan karena kehabisan kontrasepsi. Ini untuk teman-teman penyuluh harus bisa mengidentifikasi," pungkasnya.