search

Daerah

Covid-19 Belum Berakhir, Tahun Ini Salat Idul Fitri Dirumah

Penulis: Putri
Kamis, 14 Mei 2020 | 662 views
Covid-19 Belum Berakhir, Tahun Ini Salat Idul Fitri Dirumah
Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Samarinda

Samarinda, Presisi.co - Majelis Ulama Indonesia (MUI) menerbitkan fatwa panduan salat Idul Fitri 1441 Hijriah ditengah pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).

Fatwa tersebut dituang dalam Fatwa MUI Nomor 28 Tahun 2020 Tentang Panduan Kaifiat Takbir dan Idul Fitri. Dalam fatwa itu salat Idul Fitri bisa dilakukan di rumah jika angka kasus terkonfirmasi Covid-19 di wilayah tersebut tinggi.

Ketua MUI Samarinda Zaini Naim mengatakan tidak ada salat id yang akan dilakukan di Kota Tepian. Zaini menyampaikan keputusan fatwa tersebut sifatnya menyeluruh.

"Covid-19 kan belum turun (angka kasus penularannya)," kata Zaini yang dihubungi melalui telepon seluler, Kamis (14/5/2020).

Ia mengatakan salat id tetap dilakukan, tapi di rumah masing-masing. Karena tetap menjaga pysical distancing.

"Jika melaksanakan di satu tempat yang sama, berarti masyarakat tidak mengamalkan social distancing atu physical distancing," jelasnya.

Zaini juga melanjutkan salat id di rumah memiliki ketentuan, tetapi untuk memakai khotbah boleh dilakukan boleh juga tidak. Karena khotbah bersifat Sunnah dalam pelaksanaan salat id. Beda halnya dengan salat jumat khotbah yang hukumnya wajib dan tidak boleh tidak dilakukan.

"Kalau tidak khotbah, tidak salat Jumat namanya," tambahnya.

Salat id itu bisa pakai khotbah jika yang melakukan salat di atas 3 orang, sesuai jama'ahnya. Jama'ah dalam bahasa Arab bermakna lebih dari 2, kalau hanya dua orang saja itu mas'na namanya.

"Kalau hanya berduaan sama istri gak usah pakai khotbah," lanjutnya.

Terkait kumandang takbir, bisa mulai dikumandangkan saat malam hari. Hal itu karena perintah Al-Qur'an. Tetapi takbir juga harus dilakukan di rumah, di masjid, atau di langgar (Mushola) dan tidak ada keliling-keliling jalan.

Jangan sampai ada konvoi, Zaini sendiri tidak menyetujui adanya konvoi keliling saat malam takbir.

"Karena itu negatifnya lebih banyak daripada positifnya," pungkas Zaini.

Editor : Oktavianus