search

Daerah

hasanuddin mas'uddprd kaltimDana Covid-19kalimantan timur

Data Belum Tuntas, Rp 500 Miliar untuk Tangani Covid-19 Kaltim 'Nganggur'

Penulis: Yusuf
Senin, 11 Mei 2020 | 1.042 views
Data Belum Tuntas, Rp 500 Miliar untuk Tangani Covid-19 Kaltim 'Nganggur'
Ketua Pansus Covid-19 DPRD Kaltim Hasanuddin Mas'ud

Kaltim, Presisi.co – Ketua Panitia Khusus (Pansus) pembahas Covid-19 DPRD Provinsi Kalimantan Timur Hasanuddin Mas’ud, menyebut hingga saat ini dana penanganan Covid-19 sebesar Rp 500 miliar, belum disalurkan oleh tim Gugus Tugas Covid-19 Kaltim.

“Itu (dana) belum ada yang turun sampai saat ini,” lugas Hasan, saat ditemui di DPRD Kaltim, Senin (11/05/2020) siang.

Kepastian tersebut diyakini Hasan mengingat belum ada bantuan yang turun dari provinsi ke 10 kabupaten/kota di Kaltim untuk mengatasi pandemi global ini.

“Uang provinsi masih ada Rp 500 miliar dari Rp 4 triliun, hasil pemotongan APBD 50 persen,” tambahnya.

Ia menambahkan, pendataan penerima bantuan terdampak Covid-19 juga hingga saat ini dikatakan Hasan belum mereka terima lantaran belum selesai. Satupun rumah sakit rujukan Covid-19 di Kaltim,dilaporkan belum memiliki alat PCR untuk mempercepat pemeriksaan sampel PDP Covid-19 di daerah.

“Jadi apa yang harus dinilai atau direkomendasikan. Makanya, wajib masa kerja pansus ini diperpanjang hingga satu bulan mendatang. Apa lagi, kinerja tim gugus tugas juga belum ada yang tercapai,” pungkas Politikus Golkar yang juga duduk sebagai Ketua Komisi III DPRD Kaltim.

Diketahui, mulanya dana penanganan Covid-19 di Kaltim hanya Rp 388,58 miliar. Setelah dilakukan realokasi meningkat menjadi Rp 500 miliar.

Realokasi ini sendiri sebagai tindak lanjut sejak dikeluarkannya Surat Keputusan Bersama atau SKB Menteri Dalam Negeri ( Mendagri )  dan Menteri Keuangan ( Menkeu ) nomor : 119/2813/SJ, nomor : 177/ KMK.07/2020.

SKB dua menteri sendiri berisikan tentang percepatan penyelesaian anggaran pendapatan dan belanja daerah tahun 2020 dalam rangka penanganan Covid-19, serta pengamanan daya beli masyarakat dan perekonomian nasional.

Editor : Oktavianus