search

Daerah

PDP Covid-19 MeninggalBontangCovid-19 Kaltim

PDP Covid-19 Usia 8 Tahun dan Berkebutuhan Khusus Meninggal, Andi : Warga Harus Terbuka

Penulis: Yusuf
Jumat, 24 April 2020 | 2.381 views
PDP Covid-19 Usia 8 Tahun dan Berkebutuhan Khusus Meninggal, Andi : Warga Harus Terbuka
Ilustrasi evakuasi pasien terduga Covid-19. Sumber Foto (Istimewa)B

Bontang, Presisi.co – Seorang anak berumur 8 tahun yang merupakan pasien dalam pengawasan (PDP) Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) dinyatakan meninggal dunia saat menjalani masa perawatan di RSUD Taman Husada Kota Bontang, Kamis (23/4/2020) kemarin.

Dikatakan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Andi M Ishak, sebelum meninggal, anak dengan kebutuhan khusus itu diketahui rutin berobat ke poli anak, karena memiliki penyakit bawaan seperti epilepsi, nektrotik syndrome dan anemia.

“Pada 11 April lau, pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan kaki yang bengkak serta memiliki gambaran broncopneumonia. Pada tanggal 23 April kondisi pasien memburuk. Dan dilaporkan meninggal di hari yang sama,” kata Andi saat konferensi pers yang digelar secara virtual bersama awak media, Jumat (24/4/2020).

Meski berstatus PDP, anak malang tersebut dikatakan Andi belum dapat dipastikan positif Covid-19 atau tidak, mengingat swab test yang pihaknya kirim ke Balai Besar Laboratorium Kesahatan (BBLK) Surabaya, belum mereka terima hingga berita ini diturunkan.

“Perawatan sudah sesuai dengan standar berikut dengan perobatannya,” jelas Andi, yang juga merupakan Plt Kepala Dinas Kesehatan Kaltim itu.

Disamping itu, Andi mengingatkan agar seluruh pasien dan juga warga yang diduga terpapar corona di Kaltim, lebih terbuka dan jujur terkait riwayat perjalan dan kondisi terkahir sebelum menjalani perawatan Covid-19.

“Jika tidak, akan menimbulkan persoalan dan mengancam tenaga medis yang melakukan perawatan,” sebutnya.

Dia menyebut, Covid-19 bukanlah aib atau hal yang harus disembunyikan oleh pasien, mengingat setiap warga memiliki peluang yang sama terpapar pandemi ini.

“Jadi tidak harus malu, terlebih kepada petugas yang merawat. Ini penting untuk di sadari,” imbaunya.

Diketahui, angka kasus penyebaran Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) Kaltim, dilaporkan Andi kembali melonjak. Per hari ini, Jumat 24 April 2020, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kaltim, bertambah 11 kasus, hingga total kasus positif saat ini adalah sebanyak 85 kasus.