search

Daerah

Pasar MalamCovid-19Dampak CoronaCorona SamarindaSamarinda

Terdampak Corona, Ribuan Pedagang Pasar Malam di Samarinda Tagih Solusi Pemerintah

Penulis: Yusuf
Selasa, 07 April 2020 | 4.654 views
Terdampak Corona, Ribuan Pedagang Pasar Malam di Samarinda Tagih Solusi Pemerintah
Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Malam Kaltim Yanuar

Samarinda,Presisi.co – Dampak ekonomi atas kebijakan pemerintah untuk melawan pandemi, mulai tak terhindari. Imbauan untuk belajar, kerja dan ibadah di rumah untuk memutus rantai penyebaran virus corona, justru ikut memutus pendapatan sebagian besar masyarakat.

Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Malam Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Yanuar menyebut dirinya bahkan mengaku sampai harus mengkomunikasikan dampak ekonomi terhadap ribuan anggotanya, khususnya kepada Walikota Samarinda Syaharie Jaang.

“Satupun solusi tidak ada. Saya sudah komunikasi dengan Samarinda 1, tapi memang tidak ada kejelasan dari pasar malam yang ditutup ini,” ungkap Yanuar, saat ditemui di lokasi pasar malam yang digelar di Jalan Siradj Salman, Senin (6/4/2020)

Ia menyebut, pihaknya menuntut pemerintah untuk memberi kebijakan terhadap para pedagang pasar malam yang diketahui mulai dihentikan sementara operasionalnya sejak 21 Maret lalu.

“Yang penting, mereka (pedagang) masih bisa berjualan, siapa yang akan kasih makan mereka,” sebut Yanuar lagi.

Jika para pedagang di rumahkan namun diberi jaminan kesejahteraan, dipastikan Yanuar lebih dari 3000 anggota yang tergabung dalam asosiasinya ini, akan turut terhadap imbauan pemerintah.

“Ini sudah berbeda ceritanya. Pasar malam ditutup, Era Mart dibuka, Indomaret dibuka, pasar induk dibuka. Kalau mau, tutup aja semua,” tanggapnya.

Terhadap kebijakan tersebut, Yanuar meminta ketegasan pemerintah dalam hal ini Gubernur Kaltim dan Walikota Samarinda untuk segera mencari solusi tepat terkait nasib para pedagang pasar malam di Kota Tepian, dan kota-kota lainnya.

“Kami tahu, dari dulu permasalahannya bahwa pasar malam ini belum ada perdanya (peraturan daerah). Tapi, dari dulu pun sudah kami minta supaya itu segera dibuat,” lugasnya.

Ia menyebut, khusus pedagang pasar malam yang ada di Kota Tepian, diperkirakannya mencapai lebih dari 1000 pedagang. Mengingat, dalam sehari operasi, dikatakannya terdapat 5 titik pasar malam yang digelar di tempat yang berbeda.

“Bayangin aja, jika anggotanya itu ada 300 aja, yang jelas lebih dari 1000 orang,” ungkapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Yanuar turut mengomentari wacana pemerintah untuk menggelar pasar online ditengah upaya untuk memutus rantai penyebaran virus corona atau Covid-19 di Samarinda.

“Online, ada yang beli. Pasar malam pun kena imbas dengan permasalahan (corona) ini. Imbasnya sudah kemana-mana ini,” pungkasnya.

Menyikapi persolan ini, Camat Samarinda Ulu Muhammad Fahmi yang turut hadir dalam penutupan operasi pasar malam itu menyebut upaya yang dilakukan pemerintah saat ini adalah untuk memastikan agar penyebaran Covid-19 di Samarinda tidak meluas.

“Imbauan kami, di Jalan Siradj Salman ini tidak boleh lagi berjualan, berdagang. Sesuai dengan Perda, tidak boleh berjualan di badan jalan, diatas parit dan sebagainya,” Imbaunya.

Terkait solusi yang diminta oleh para pedagang pasar malam itu, Fahmi sapaan karibnya menyebut akan segera berkomunikasi langsung dengan Pemkot Samarinda.

“Terutama untuk imbauan dulu, silahkan dia (pedagang) itu jualan tapi di tempat yang di ijinkan,” tegasnya.