Ekonomi Lesu Akibat Corona, BPC Hipmi Samarinda Minta Pemerintah Terapkan Keringanan Pajak
Penulis: Putri
Selasa, 24 Maret 2020 | 992 views
Samarinda, Presisi.co - Usaha mikro kecil menengah (UMKM) turut mengalami dampak akibat penyebaran virus corona atau Covid-19. Kebijakan pembatasan wilayah atau social distancing yang membatasi ruang gerak masyarakat untuk beraktivitas di luar rumah disebut sebagai salah satu penyebabnya.
Ketua Badan Pimpinan Cabang Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPC HIPMI) Samarinda Abdurrasyid Rahman menyampaikan, tidak hanya UMKM yang merasakan dampaknya, namun industri makro turut merasakan dampak yang sama.
"Harga minyak juga naik. Kalau kata orang tuh penyakit nya sudah ngumpul semua dan komplikasi," ujarnya, Selasa (24/3/2020) dari balik teleponnya kepada Presisi.co.
Haji Rasyid, sapaan akrab Ketua BPC Hipmi Samarinda ini menyebutkan bahwa Pengurus Hipmi Pusat telah meminta adanya amenesti pajak dibalik lesunya pendapatan UMKM dan industri makro berupa keringan pajak dan relaksasi para pengusaha.
"Hampir semua sudah disetujui oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan)," katanya.
Ia menyebutkan, OJK telah menyetujui kredit perbankan dengan realisasi masa sewa (leasing) hingga 1 tahun.
Langkah tepat yang bisa diambil pemerintah, disebutnya dapat dilakukan dengan cara merelokasi APBN sebesar Rp 62 triliun, yang dianggapnya bisa dijadikan semacam bantuan langsung untuk orang-orang terdampak.
"Misalnya seperti seorang pengusaha yang dibantu, contohnya di Jepang," tuturnya.
Disinggung mengenai apakah ada laporan dari UMKM di wilayah Samarinda kepada HIPMI, Abdurrasyid mengatakan belum ada.
"Sejauh ini masih normal aja, belum ada penurunan signifikan sampai setelah pembubaran kata mereka," jelasnya.
Dibalik dampak ekonomi akibat penyebaran pandemi global ini, Rasyid mengimbau kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) untuk menciptakan kondusifitas ekonomi, dengan cara mendukung stimulasi dan relaksasi bagi para pelaku usaha kecil dan industri makro.
"Kredit itu dijalankan supaya tidak terlalu mati, kemudian stimulasi agar roda ekonomi di Kaltim bisa hidup," pungkasnya.