search

Berita

Kisah Pilu Keluarga CoronaEva Rahmi SalamaCoronaCovid-19

Kisah Pilu Keluarga Pasien Corona, Ayah dan Ibunya Meninggal Sedangkan Adiknya Harus Diisolasi

Penulis: Presisi 1
Senin, 23 Maret 2020 | 1.634 views
Kisah Pilu Keluarga Pasien Corona, Ayah dan Ibunya Meninggal Sedangkan Adiknya Harus Diisolasi
Eva Rahmi Salama melalui akun instagrammnya (@evarahmisalama) mengunggah kisah pilu dirinya saat melepas kepergian ibu tercinta tanpa dihadiri kerabat dan keluarga lainnya

Presisi.co – Seorang perempuan bernama Eva Rahmi Salama melalui akun instagrammnya (@evarahmisalama) mengunggah kisah pilu dirinya saat melepas kepergian ibu tercinta, yang menjadi korban keganasan virus corona.

Dari foto yang dipostingnya pada Kamis (19/3/2020) lalu, nampak Eva dan dua orang keluarganya mengantar kepergian ibu tersayangnya itu, tanpa dihadiri kerabat lainnya di TPU Pondok Ranggon, Cipayung, Jakarta Timur.

"Mama tersayang..Izinkan kami bertiga melepas kepergianmu. Ya, hanya kami bertiga, tanpa teman, sodara, tetangga ataupun rekan kerja.. Sedih yg teramat sangat tdk bs menghadirkan mereka disini utk melepas kepergianmu.. tapi ini demi kebaikan mereka. Mama sudah tenang sekarang tanpa peralatan medis di tubuh mama.. tak terbayangkan penderitaan mama kemarin berjuang sendirian melawan virus jahanam. Semoga itu menjadi penghapus dosa mama selama mama di dunia...aamiin ya Allah 🤲. Maafkan kami yang belum bisa membahagiakan mamah.. yang pasti kami selalu kangen mamah, senyum tulus mamah, kebaikan hati mamah, nasi goreng buatan mamah, guyonan mamah dll.. kita sebagai anak hanya bisa slalu mendoakan yg terbaik buat mamah.. *alfatihah

Ya Allah perkenankan makhluk Mu yang terindah dan terbaik ini ditempatkan di surga Mu.. Ampuni segala dosanya, lapangkanlah kuburnya..terima amal ibadahnya dan semoga mama husnul khotimah, syahidah.. aamiin aamiin yra"Kematian karena wabah adalah surga bagi setiap muslim (yang meninggal karenanya)", demikian sabda Rasulullah Muhammad saw (HR Bukhari). #covid19 #coronavirus," tulis akun Instagram @evarahmisalama, Kamis (19/3/2020).

Kesedihan keluarga yang menjadi korban virus corona atau Covid-19 itu, nyatanya tak berhenti dengan kepergian ibu mereka. Dua hari kemudian, Eva diketahui kembali mengunggah kabar duka kepergian ayah tercinta mereka,

“Innalillahi wainna ilaihi rojiun. Telah berpulang ke rahmatulloh Papa kami tercinta Bp.Taten Syamsir di RS Tarakan pada pukul 15.30. Mohon dimaafkan kesalahan almarhum semasa hidupnya. Semoga almarhum husnul khotimah. Aamiin amiin yra,” tulis Eva.

Atas kepergian kedua orang tuanya, Ema mengaku banyak rumor yang kini mengarah kepadanya, terkait dugaan dirinya ikut terinfeksi pandemi global yang kini telah mengakibatkan puluhan orang meninggal di Indonesia.

“Sudah 2x saya minta di swab tes di RS Persahabatan namun ditolak,” terang Eva, masih melalui akun Instagramnya miliknya yang diposting sekitar 15 jam lalu, sejak berita ini diterbitkan.

Ia melanjutkan, meski permintaan swabnya ditolak. Namun Eva memastikan pihak rumah sakit tidak menemukan adanya gejala dirinya terjangkit virus corona. Menurutnya, pihak rumah sakit saat ini mengalami keterbatasan alat tes swab. Rumah sakit dikatakannya lebih mengutamakan orang yang memiliki gejala infeksi Covid-19.

“Kesimpulan yang saya ambil, ternyata ga segampang itu minta di swab test. Itu juga terjadi pada adik dan tante saya,” aku Eva.

Ia mengimbau, bagi orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 yang telah melakukan rapid tes dan rontgen agar melakukan swab tes, untuk memastikan diri tidak terpapar virus corona.

“Swab tes adalah tes yang paling akurat untuk mengetahui seseorang atau tidak,” tulisnya.

Eva yang memilih berdamai dengan hati atas kondisi yang dialaminya kini, mengaku dibawa pulang ke kediaman mereka oleh suami yang saat itu turut mendampinginya.

“Karena saya ditakutkan terpapar (corona) oleh ibu-ibu lansia di dalam IGD yang terbaring dengan memakai masker oksigen,” akunya lagi.

Diakhir unggahannya, Eva juga turut mengucapkan terima kasih atas perhatian kerabat dan Kepala Desa Bojonggede karena telah mengambil langkah cepat untuk menjemput adiknya yang terkonfirmasi positif corona, dan kini sudah di isolasi di rumah sakit.

“Terima kasih untuk tetang sekitar yang tidak berhenti mengirimkan makanan, buah dan snack setiap hari selama adik terkecil saya mengisolasikan diri di rumah. It means a lot to us,” ucapnya haru.