search

Daerah

samarindaCovid-19Kaltim KLB CoronaCorona

Cegah Corona, Sejumlah Tempat Ibadah di Samarinda Batalkan Kegiatan Keagamaan

Penulis: Putri
Jumat, 20 Maret 2020 | 896 views
Cegah Corona, Sejumlah Tempat Ibadah di Samarinda Batalkan Kegiatan Keagamaan
RD. Moses Komela Avan

Samarinda, Presisi.co - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) meminta agar semua tempat ibadah agar tidak melakukan kegiatan keagamaan untuk sementara waktu. Aturan tersebut diberlakukan agar menghambat penyebaran virus tersebut.

Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi mengatakan, semua peribadatan tanpa terkecuali dari agama manapun, untuk sementara waktu tidak dilaksanakan di rumah ibadah. Termasuk, rencana pelaksanaan Isra Miraj pada 22 Maret mendatang harus ditunda atau dibatalkan hingga akhir Maret.

"Kita tidak akan kekurangan pahala, jika membatalkan itu (Isra Miraj). Sampai pemerintah menyatakan aman (Covid-19). Ini adalah, demi kebaikan bersama," kata Hadi di Kantor Gubernur Kaltim, Jalan Gajah Mada, Samarinda, Rabu (18/3/2020).

Sementara itu, Ketua Jemaat GPIB Immanuel Samarinda Yan Takacili mengatakan, minggu ini, ibadah pelayanan kategorial (Pelkat) di setiap rumah sudah ditiadakan. Namun, ibadah umum masih tetap dilaksanakan.

“Malam ini baru mau kami rapatkan. Karena, informasinya kan baru saja. Cuman, kalau Pelkat memang sudah tidak dilakukan ibadah. Mulai dari Persatuan Kaum Bapak (PKB), Persatuan Wanita (PW), Gerakan Pemuda (PW) dan ibadah umum,” katanya kepada wartawan Presisi.co, Kamis (19/3/2020).

Beda halnya dengan Gereja Katedral Santa Maria Samarinda. Mereka, sudah tidak melakukan ibadah sejak minggu (15/3/2020). Mereka juga masih menunggu perkembangan dari pemerintah mengenai Covid-19.

"Sebenarnya sebelum secara resmi Pemprov ambil langkah untuk Kejadian Luar Biasa (KLB), sambil mencermati saran dari berbagai pihak, pihak keuskupan sudah mengambil sikap untuk mencegah kemungkinan penyebaran virus Covid-19," kata RD. Moses Komela Avan, yang ditemui di Gereja Katedral St. Maria, Kamis (19/3/2020).

Ia melanjutkan, keuskupan mengambil langkah selama 2 Minggu kedepan Misa ditiadakan pada hari Minggu. Usaha itu sekali lagi sebagai bentuk tanggung jawab gereja katolik untuk ikut mendukung langkah Pemprov.

"Secara praktis akhirnya semua kegiatan yang ada keramaian akan dihentikan. Itu ada beberapa pertimbangan dibeberapa daerah lain juga mengikuti itu. Namun semuanya dipertimbangkan oleh pastur paroki masing-masing," terangnya.

Hendri Suwito Pandita Buddhist Center juga menyampaikan hal yang sama terkait dukungannya kepada keputusan Pemprov Kaltim tersebut. Pandita Hendri juga menghimbau untuk bisa memperhatikan kebersihan diri sendiri.

"Untuk jamaat, kegiatan berkumpul dan sesuai arahan pusat, seluruh kegiatan di Budhist Center dibatalkan hingga akhir April," tegasnya.

Ia juga berharap semoga penyebaran virus Corona ini bisa segera berlalu, dan bagi jemaat yang mengidap batuk atau flu diminta untuk tidak ke Buddhist Center.

"Itu semua kita lakukan tentu untuk mendukung penyebaran pandemi Covid-19. Jika sudah landai, cepat berlalu, masyarakat pun akan bisa beraktivitas," pungkasnya.