Tau Gak, Ternyata Kaltim Punya Dua Pembagian Waktu, Gak Cuma Wita Doang
Penulis: Yusuf
Selasa, 21 Januari 2020 | 1.908 views
Presisi – Melalui tagar #ExoticPeople Komunitas Exotic Kaltim yang terdiri dari beberapa anak muda Kalimantan Timur (Kaltim) gencar melakukan perjalanan ke beberapa destinasi wisata Kaltim yang terkenal eksotik, sama seperti nama mereka.
Baru-baru ini, Exotic Kaltim melakukan perjalanan ke wilayah terdepan Indonesia, tepatnya di Kampung Tiong Ohang, Kecamatan Long Apari, Kabupaten Mahakam Ulu.
Dihari ke-4 perjalanan mereka ke kabupaten termuda di Kaltim ini, Mirza mengangkat cerita dan fakta yang mungkin tidak diketahui oleh kebanyakan masyarakat. Bukan soal destinasi wisata yang ada di wilayah perbatasan antara Indonesia dan Sabah, Malaysia. Melainkan, konsep pembagian waktu di daerah tersebut, yang berbeda dari biasanya.
Dikisahkan Mirza, pagi itu sekitar pukul 07.15 wita (pikirnya), bersama rekannya dia ingin melihat aktivitas warga sekitar, yang berlalu lalang melalui jembatan gantung penghubung antara Tiong Ohang dan Tiong Bu’u.
Untuk diketahui, jembatan gantung ini sendiri diperkirakan sudah berumur lebih dari dua puluh tahun. Bentuknya, tidak seperti jembatan gantung lain yang terlihat kokoh dan hanya bisa dilewati oleh para pejalan kaki dan pengendara roda dua, secara bergantian.
Cukup lama menanti, tepatnya pukull 08.00 wita, saat itu dirinya baru melihat anak-anak sekolah melintas diatas jembatan gantung, menuju sekolahnya masing-masing.
“Saya pikir apa sekolah disini sesiang ini? Ternyata ketika kembali ke rumah dan mengobrol dengan keluarga dirumah tempat saya menginap, baru saya sadari kalau Tiong Ohang menggunakan Waktu Indonesia Barat,”ungkap Mirza, seperti yang kami kutip dari cerita yang dibagikannya melalui laman Facebook pribadinya.
Satu hal yang lepas dari pembelajaran ketika saya di sekolah, apakah saya memang tidak pernah dengar atau saya yang lupa, lanjutnya.
Meski memiliki jam terbang yang cukup tinggi dalam menapakkan kaki di beberapa destinasi wisata di Kaltim, namun Mirza mengakui, pengalamannya di Tiong Ohang saat itu, memberi pelajaran baru baginya.
“Rupanya Kaltim tidak seluruhnya berada di Waktu Indonesia Tengah (Wita). Lepas dari Kampung Long Lunuk di Kecamatan Long Pahangai hingga kampung Long Apari, warga menggunakan pembagian Waktu Indonesia Barat (WIB),”sebutnya.
Nah, #Exoticpeople, penasaran gak nih dengan segudang aktifitas mereka dalam merangkum keindahan pariwisata di Kaltim. Cek aja langsung ke Fanspage mereka melalui Exotic Kaltim atau melalui halaman Youtube/ Exotic Kaltim
Jangan lupa bagikan ke temen-teman lain melalui seluruh akun media sosial kalian ya, agar misi promosi wisata daerah kita, jadi semangat bersama.