Ditikam Dibawah Flyover Samarinda Seberang, Jumariansyah Dikabarkan Tewas Saat Dilarikan ke Rumah Sakit
Penulis: presisi2
Senin, 30 Desember 2019 | 1.010 views
Presisi – Para pengguna jalan yang melintas di bawah flyover Samarinda Seberang atau tepatnya di Jalan Cipto Mangunkusomo dikejutkan dengan aksi penikaman yang mengakibatkan melayangnya nyawa korban yang diketahui bernama Jumariansyah pada Senin (30/12) sekitar pukul 15.10 wita.
Informasi dilapangan, kejadian bermula ketika Jumariansyah yang berprofesi sebagai pemain alat musik organ tunggal bersama empat orang rekannya, hendak bersimpun panggung pentas musik amal, tepat di bawah jalur flyover jembatan kembar.
Diketahui dua pria menggunakan motor Yamaha Vixion tiba dan menghampiri Jumariansyah. Satu berada di atas motor dan satu lainnya terlihat sempat berbincang dengan Jumariansyah.
Seketika itu, pelaku yang belum diketahui identitasnya ini langsung menikam korban sebanyak dua kali di dada kiri dan rusuk kiri bagian bawah.
Nahas bagi Jumriansyah, berupaya kabur dari serangan pelaku, dia kembali menerima hujaman senjata tajam yang diarahkan ke bagian punggungnya.
Total tiga luka tusukan diterima Jumariansyah dari pelaku yang berhasil kabur sore tadi. Meski sempat mendapatkan pertolongan dari warga sekitar. Namun Jumariansyah disebut meregang nyawa ditengah perjalanannya menuju RSUD I.A Moeis menggunakan unit putih.
Setelah dinyatakan meninggal dunia, kerabat keluarga yang tiba di rumah sakit seketika berlinangan air mata. Kepada awak media, Maryati selaku kakak ipar korban menuturkan, jika dirinya masih syok mendapati Jumariansyah yang sudah terbujur kaku.
Maryati menyebut, Jumariansyah merupakan seorang ayah beranak lima. Dua ia dapatkan dari pernikahan pertamanya, tiga lainnya dari pernikahan terakhirnya.
"Anak-anaknya semua ikut sama istri, sedangkan dia (Jumariansyah) sudah setahunan ini nge kos di kota (Samarinda)," tuturnya menahan tangis.
Maryati diketahui merupakan warga Loa Duri Ulu, Gang Melati 1, RT 01, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Walau berada jauh dari keluarga, namun dalam kurun waktu satu, dua bulan sekali Jumariansyah dikatakan rutin bersilahturahmi kepada sanak saudara.
"Terakhir ketemu bulan lalu pas dia pulang," kenangnya.
Maryati bercerita, mengaku melihat sedikit kegelisahan dari raut Jumariansyah
"Dia ngomong memang lagi ada masalah sama orang. Cuma masalahnya dengan siapa dan seperti apa, dia juga ngga cerita," jelasnya.
Hingga berita ini diturunkan, jenazah Jumariansyah masih di RSUD I.A Moeis, sedangkan pihak kepolisian masih terus melakukan penyelidikan lebih lanjut.