Penulis: Presisi 1
Presisi – Walau Pemerintah Kota Samarinda belum mengeluarkan instruksi resmi terkait bahaya banjir, namun warga Kota Tepian atau Samarinda, perlu meningkatkan kewaspadaan dini, mengingat saat ini titik muka air (TMA) di Bendungan Benanga, Lempake pada Senin (24/12) berada pada level siaga.
“Kemarin (23/12) sore hingga malam, itu di level 73 cm, pagi (24/12) ini sudah turun ke level 69. Semoga, tidak terjadi hujan yang begitu lama, sehingga menyebabkan air di titik terendah (Samarinda) di wilayah Bengkuring dan Griya Mukti,” sebut Hendra, Sekretaris BPBD Kota Samarinda sebagai himbauan bagi warga yang berada di kawasan tersebut.
Ditemui di kantor barunya yang terletak di Jalan Sentosa Dalam, Hendra memprediksi jika intensitas hujan terus terjadi, hingga Januari 2020 mendatang, maka Samarinda dipastikan akan kembali menghadapi persoalan banjir, dampak limpasan air dari Bendungan Benanga.
“Potensi banjir memang ada, tinggal masyarakat yang berada di titik terendah harus waspada,” terangnya.
Berdasarkan laporan tim dilapangan, Hendra menyebut bahwa saat ini beberapa wilayah titik terendah tergenang air seukuran mata kaki hingga lutu orang dewasa.
“Untuk limpasan ini sendiri terjadi di sekitar kawasan Asparagus, Bengkuring. Laporan dari anggota sih, sekitar 60 cm atau setara ukuran lutut orang dewasa, lalu di Griya Mukti itu, sudah semata kaki,” jelasnya.
Sejauh ini, Hendra menuturkan bahwa BPBD Kota Samarinda, sudah menurunkan tiga unit perahu hingga 7 orang petugas lapangan, guna mengantisipasi terjadinya kenaikan debit limpasan air di kawasan rawan banjir.
“Nanti ada pernyataan walikota, jika statusnya sudah waspada,” terangnya.
