search

Berita

tongkang tabrak jembatanjembatan mahulutongkang batu barusri wahyuniSabaruddin PanrecallePemprov KaltimDPRD Kaltim

Di Balik Insiden Tongkang Tabrak Jembatan Mahulu, Sekda Kaltim Singgung Soal Lemahnya Pengawasan

Penulis: Akmal Fadhil
1 jam yang lalu | 0 views
Di Balik Insiden Tongkang Tabrak Jembatan Mahulu, Sekda Kaltim Singgung Soal Lemahnya Pengawasan
Foto Jembatan Mahulu usai ditabrak ponton. (Presisi.co/Akmal).

Samarinda, Presisi.co – Insiden kapal tongkang batu bara menabrak Jembatan Mahakam Ulu kembali terjadi. Peristiwa ini menegaskan lemahnya pengawasan lalu lintas sungai di Kota Samarinda, khususnya terhadap pengolongan tongkang bermuatan besar yang melintasi jalur vital masyarakat.

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menyatakan akan menindaklanjuti secara serius insiden kapal ponton yang kembali menabrak Jembatan Mahulu. Jembatan tersebut merupakan salah satu akses penting bagi mobilitas warga Samarinda.

Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur Sri Wahyuni mengatakan, penanganan teknis atas insiden tersebut akan dikoordinasikan oleh Dinas Perhubungan Kaltim bersama instansi terkait.

“Penanganan teknis akan dikoordinasikan oleh Dinas Perhubungan. Kami sangat menyayangkan kejadian seperti ini masih kembali terjadi,” ujarnya, Rabu 24 Desember 2025.

Sri Wahyuni mengungkapkan, pemerintah daerah sebelumnya telah memberikan peringatan kepada operator kapal terkait pembatasan jenis dan ukuran ponton yang diperbolehkan melintas di bawah jembatan. Namun, peringatan tersebut dinilai belum efektif mencegah terulangnya insiden serupa.

“Sudah ada warning terkait jenis dan ukuran ponton yang boleh melintas agar tidak kembali terjadi benturan dengan jembatan,” jelasnya.

Pemprov Kaltim, lanjut Sri Wahyuni, akan bersikap tegas terhadap setiap pelanggaran yang membahayakan keselamatan publik dan mengancam infrastruktur strategis daerah. Langkah tersebut disebut sebagai bagian dari upaya menjaga keselamatan masyarakat sekaligus melindungi aset vital provinsi.

Sementara itu, Ketua Komisi II DPRD Kalimantan Timur Sabaruddin Panrecalle menilai insiden tersebut tidak bisa lagi dianggap sebagai kejadian biasa. Ia menyebut tabrakan berulang sebagai bukti lemahnya pengawasan lalu lintas sungai.

“Sudah berulang kali jembatan kita ditabrak ponton maupun tongkang. Ini jelas menunjukkan adanya kelalaian karena pengawasan dan kontrol tidak maksimal,” tegas Sabaruddin.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Presisi.co, tongkang bernama M80-1302 yang ditarik kapal tugboat KD 2018 dilaporkan menghantam kaki penyangga Jembatan Mahulu. Dalam rekaman video yang beredar pada Selasa 23 Desember 2025, terlihat bagian haluan tongkang robek akibat benturan keras.

Jembatan Mahulu yang mulai dibangun sejak 2006 tersebut kini dinilai semakin rentan. Insiden berulang yang melibatkan ponton dan tongkang batu bara kembali memunculkan sorotan tajam terhadap lemahnya pengawasan lalu lintas sungai, terutama terhadap kapal-kapal bermuatan besar yang melintasi jalur strategis di Samarinda. (*)

Editor: Redaksi