Hasto Ajak Kader PDIP Kaltim Perkuat Politik Lingkungan dan Kawal Keadilan Sosial
Penulis: Akmal Fadhil
23 menit yang lalu | 35 views
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto. (Presisi.co/Akmal)
Balikpapan, Presisi.co - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, menyampaikan seruan politik yang menekankan pentingnya perlindungan lingkungan dan penguatan geopolitik maritim saat berpesan kepada kader PDIP di Kalimantan Timur (Kaltim).
Hasto menegaskan bahwa kerusakan ekosistem yang memicu banjir dan kerugian besar lahir dari cara pandang keliru terhadap karakter Indonesia sebagai negara kepulauan.
“Indonesia bukan negara kontinental. Kita adalah negara samudra. Laut adalah halaman depan kita,” ujar Hasto di Hotel Novotel Balikpapan dalam Agenda Konferda dan Konfercab PDIP Kaltim, Senin 8 November 2025.
Ia menegaskan bahwa perspektif itu harus menjadi dasar sikap politik PDIP, termasuk dalam memperjuangkan keadilan sosial dan penegakan hukum terhadap perusakan alam.
Dalam pidatonya, Hasto meminta seluruh kader PDIP di Kaltim agar berada di garda terdepan mengawal penegakan hukum atas praktik-praktik ilegal yang merusak lingkungan.
“Tidak boleh ada lagi illegal logging, tidak boleh ada lagi tambang-tambang ilegal di Kalimantan. Semua itu merusak alam,” tegasnya.
Ia juga mendorong aparat penegak hukum untuk memastikan prinsip justice for all benar-benar diterapkan di wilayah yang kaya sumber daya alam tersebut.
Hasto menyampaikan bahwa masa depan Kaltim harus dipandang dalam kerangka geopolitik baru.
Ia mengajak kader mempersiapkan generasi muda untuk menguasai teknologi maritim mulai dari metalurgi untuk pembangunan kapal, instrumentasi, elektronika, pelayaran, hingga pengelolaan sumber daya laut.
“Sejarah Nusantara dibangun dari jalur sungai. Maka jangan buang sampah ke sungai. Kita selamatkan sungai dan laut,” kata Hasto sembari mengingatkan pesan politik lingkungan Megawati Soekarnoputri.
Ia juga menyinggung posisi strategis Kaltim yang berbatasan dengan Sabah dan Sarawak.
Menurutnya, Kalimantan harus dilindungi sebagai kawasan pertahanan, mengikuti konsep koridor strategis yang pernah digagas Presiden Soekarno.
“Kalimantan Timur memiliki nilai strategis. Hutan-hutannya harus dilindungi dalam konteks pertahanan sebagai pusat kekuatan udara,” ujarnya.
Hasto menyebut Irjen Pol (Purn) Safaruddin sebagai figur yang tepat untuk membantu PDIP menjaga kelestarian hutan dan sumber daya alam di Kaltim, sesuai penugasan dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Di akhir pesannya, Hasto kembali mengingatkan kader mengenai pentingnya tidak melupakan sejarah (Jas Merah).
Ia menyoroti beratnya tantangan politik pada Pemilu 2024, di mana PDIP merasa “dikepung” melalui berbagai operasi politik.
“Operasi politik dilakukan secara masif, baik untuk DPR RI, provinsi, maupun pilpres,” tandasnya. (*)