search

Advetorial

Magnet Pendidikan Asia Pasifik Kemitraan Internasional Kaltim Kerjasama Universitas Asing University of Adelaide Peluang Beasiswa Tiongkok Pendidikan Bilingual Disdikbud Kaltim Pengakuan Global Talenta Dunia Pemprov Kaltim

Kaltim Jadi Magnet Baru Pendidikan Asia-Pasifik, Universitas Australia Hingga Tiongkok Antre Jalin Kemitraan

Penulis: Akmal Fadhil
Minggu, 16 November 2025 | 10 views
Kaltim Jadi Magnet Baru Pendidikan Asia-Pasifik, Universitas Australia Hingga Tiongkok Antre Jalin Kemitraan
Plt Kadisdikbud Kaltim, Armin. (Presisi.co/Akmal)

Samarinda, Presisi.co – Upaya Kalimantan Timur membangun ekosistem pendidikan yang progresif mulai menarik perhatian lembaga internasional.

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim mencatat meningkatnya minat kerja sama dari berbagai universitas asing, terutama dari Australia dan Tiongkok.

Plt Kepala Disdikbud Kaltim, Armin, mengungkapkan bahwa University of Adelaide, Australia, secara aktif menawarkan kolaborasi tanpa meminta biaya honor.

“Mereka datang bukan karena undangan kita. Mereka datang setelah melihat perkembangan Kaltim melalui kerja sama dengan Unmul. Begitu mengetahui program bilingual kita, mereka langsung menawarkan dukungan,” ujar Armin Minggu 16 November 2025.

Universitas tersebut menawarkan pelatihan guru bilingual, pendampingan riset, serta sesi pembelajaran daring rutin. Disdikbud hanya diminta menyiapkan fasilitas selama tim dari Australia berada di Kaltim.

“Mereka siap memberi pelatihan online setiap bulan. Ini kesempatan besar bagi guru-guru kita,” kata Armin.

Minat kerja sama tidak hanya datang dari Australia. Provinsi Anhui, Tiongkok, melalui sejumlah universitasnya juga bersiap melakukan kunjungan resmi ke Kaltim.

Mereka ingin meninjau langsung program bilingual dan membuka peluang beasiswa bagi siswa.

“Kalau mereka tertarik, peluang anak-anak Kaltim untuk kuliah di luar negeri semakin besar,” jelas Armin.

Menurut Armin, masuknya perhatian internasional tidak terlepas dari perubahan ekosistem pendidikan yang sedang dibangun di Kaltim mulai dari budaya riset, pembelajaran bilingual, hingga maraknya karya ilmiah siswa.

“Ekosistem yang kuat membuat lembaga luar negeri tertarik. Di SMA 10 misalnya, cara berkomunikasi siswanya sudah seperti mahasiswa. Dubes Australia saja sempat kagum melihat karya mereka,” ungkapnya.

Armin meyakini bahwa percepatan kerja sama internasional ini akan mendorong Kaltim mencetak lebih banyak lulusan yang mampu masuk perguruan tinggi dunia.

“Kita menargetkan jumlah siswa yang diterima di kampus global meningkat dari tahun ke tahun. Kolaborasi internasional adalah motor percepatannya,” tegasnya.

Dengan semakin banyak negara yang menunjukkan ketertarikan, Armin optimistis kualitas pendidikan Kaltim akan mengalami lompatan signifikan.

“Ini baru tahap awal. Fondasinya sudah kita siapkan, dan sekarang dunia mulai menoleh ke Kaltim,” tutupnya. (*)

(Akmal/ADV/Diskominfo Kaltim).