Kaltim Pacu Daya Saing Pendidikan, Disdikbud Siapkan Kurikulum Nasional Plus
Penulis: Akmal Fadhil
Senin, 17 November 2025 | 12 views
Plt Kadisdikbud Kaltim, Armin. (Presisi.co/Akmal)
Samarinda, Presisi.co – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalimantan Timur mulai menyiapkan penerapan kurikulum nasional plus sebagai strategi meningkatkan daya saing sekolah di daerah.
Plt Kepala Disdikbud Kaltim, Armin, menilai standar kurikulum nasional saat ini belum cukup untuk menghadapi kompetisi pendidikan yang semakin ketat.
Armin menjelaskan bahwa kurikulum nasional plus tidak sekadar menambah porsi belajar, tetapi mengubah desain pembelajaran secara menyeluruh.
“Sekolah tidak boleh berhenti di standar nasional. Kita harus melampauinya. Minimal semua sekolah memenuhi standar pusat, sementara sekolah unggulan harus berada di atasnya,” ujarnya Senin 17 November 2025.
Dalam kurikulum baru ini, sekolah didorong menerapkan pembelajaran bilingual, proyek riset, hingga penguatan budaya menulis sejak dini.
Setiap siswa wajib menghasilkan karya ilmiah, esai mingguan, dan tugas berbasis riset sebagai bagian dari penilaian.
“Di Jepang dan Australia, anak sekolah dasar sudah dibiasakan menulis. Itu membentuk cara berpikir mereka. Kita ingin budaya seperti itu lahir di Kaltim,” kata Armin.
Sebagai bagian dari implementasi, Disdikbud Kaltim akan mengelompokkan sekolah dalam tiga kategori: grade A, grade B, dan grade C.
• Grade A: sekolah yang mampu mencetak prestasi nasional hingga internasional. • Grade B: sekolah berkembang. • Grade C: sekolah yang belum memenuhi standar minimal.
Untuk sekolah grade C, Armin memastikan pemerintah fokus pada peningkatan sarana prasarana, kompetensi guru, dan pendampingan intensif.
“Ekosistem pendidikan harus tumbuh dari bawah. Karena itu, sekolah-sekolah yang masih tertinggal akan kami dampingi secara berkelanjutan,” katanya.
Armin mencontohkan beberapa sekolah seperti SMA Suruh dan KPEC yang telah menunjukkan hasil melalui penguatan budaya menulis dan riset.
“Di ajang FIKSI kemarin, lima finalis berasal dari Kaltim. Itu menunjukkan budaya akademik kita mulai terbentuk,” ujarnya.
Disdikbud menargetkan seluruh sekolah di Kaltim secara bertahap mengadopsi kurikulum nasional plus mulai 2026.
“Ini lompatan besar. Namun dengan visi Gubernur untuk mempercepat daya saing daerah, kami optimistis dapat mencapainya,” tutup Armin (*) (Akmal/ADV/Diskominfo Kaltim)