Ketua TWAP Samarinda: Tiga Sekolah Terdampak Banjir Tidak Perlu Direlokasi
Penulis: Muhammad Riduan
6 jam yang lalu | 0 views
Ketua TWAP Samarinda, Safarudin.(Presisi.co/Muhammad Riduan)
Samarinda, Presisi.co – Tim Wali Kota untuk Akselerasi Pembangunan (TWAP) Samarinda memastikan tiga sekolah yang terdampak banjir di wilayah Jalan Pangeran Suryanata dan Batu Cermin tidak perlu direlokasi.
Hal itu disampaikan Ketua TWAP Samarinda, Safarudin usai adanya rapat pembahasan bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), dan pihak terkait.
Menurut Safarudin, hasil tinjauan lapangan menunjukkan bahwa banjir di SD 013 dan SMP 24 di Jalan Pangeran Suryanata bukan disebabkan oleh arus air dari belakang sekolah seperti yang sebelumnya diduga.
“Problem dasarnya ternyata ada pada drainase utama di pinggir Jalan Pangeran Suryanata yang tidak berfungsi maksimal,” ungkapnya, Jumat 14 November 2025.
TWAP menemukan sekitar 1.100 meter jalur drainase perlu direvitalisasi agar aliran air dapat mengalir lancar menuju Sungai Makam. Selain itu, limpasan air dari perumahan Bukit Pinang yang tidak memiliki drainase memadai turut menyebabkan air melimpas ke area sekolah.
“Ternyata drainase utama di pinggir jalan itu justru mengirim air masuk ke sekolah. Limpasan dari atas juga mengarah ke sekolah karena tidak ada saluran air,” jelasnya.
Maka untuk penanganan segera, TWAP telah menutup pintu air di pagar SMP 24 yang selama ini menjadi jalur masuknya air ke lingkungan sekolah. Pagar depan sekolah juga akan ditutup.
“Jika drainase bisa terkoneksi sampai ke drainase depan warung Haji Kuni, kami yakin banjir di SD 013 dan SMP 24 bisa teratasi,” tegasnya.
Selain dua sekoalh itu, Safar karibnya menyebjtkan SMP 27 Batu Cermin juga tidak perlu direlokasi. Masalah longsor dan kerusakan di belakang sekolah diketahui disebabkan oleh elevasi tanah yang terlalu tinggi.
“Tanah di belakang akan kami keruk, turunkan, dan dorong ke area rawa atau bekas pit tambang. Setelah itu diratakan, dan insyaallah tidak akan terjadi longsor lagi,” jelasnya.
Menurut TWAP, setelah tanah diratakan, bangunan sekolah dapat kembali aman.
SMP 48 Menunggu Lahan Baru
Sementara itu, SMP 48 yang saat ini bergabung dengan dua sekolah dasar di Jalan Proklamasi, sedang dalam proses pencarian lahan baru. TWAP telah meminta BPKAD dan Dinas Pendidikan untuk mencari lokasi yang paling ideal dan tetap berada dekat dengan lingkungan sekolah asal.
“Karena siswa-siswanya berasal dari sekitar situ. Kalau dipindahkan jauh, pasti warga keberatan. Jadi kita cari lokasi yang masih dekat,” katanya.
Calon lahan sudah mulai diincar dan diharapkan dalam waktu dekat ada kepastian lokasi agar proses relokasi SMP 48 bisa segera dilakukan. (*)