search

Advetorial

Kutai KartanegaraPemkab KukarKukar Idaman TerbaikKetahanan Pangan

Kukar Raih Peringkat Ketiga Nasional Ketahanan Pangan 2025

Penulis: Redaksi Presisi
Jumat, 10 Oktober 2025 | 2 views
Kukar Raih Peringkat Ketiga Nasional Ketahanan Pangan 2025
Bupati Kukar Saat Berada di Kelurahan Bukit Biru. (Foto : Ist)

Presisi.co - Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menorehkan prestasi membanggakan di tingkat nasional. Daerah yang dikenal sebagai lumbung pangan Kalimantan Timur itu berhasil meraih peringkat ketiga nasional dalam kategori daerah dengan ketahanan pangan terbaik 2025, berdasarkan rilis Badan Pangan Nasional pada Agustus lalu.

Dalam daftar tersebut, Kabupaten Badung (Bali) menempati peringkat pertama, disusul Kota Payakumbuh (Sumatera Barat) di posisi kedua, dan Kutai Kartanegara di posisi ketiga dengan Indeks Ketahanan Pangan (IKP) sebesar 86,50. 

Bupati Kutai Kartanegara, Aulia Rahman Basri, menyampaikan bahwa penghargaan ini menjadi tonggak penting bagi Kukar yang selama ini berperan besar sebagai penyokong utama pasokan pangan untuk wilayah Kalimantan Timur.

“Ini merupakan penghargaan bagi kami dan sekaligus motivasi untuk menjadikan Kukar sebagai lumbung pangan yang lebih kuat lagi,” ujar Aulia di Lapangan Bola Kelurahan Bukit Biru, Tenggarong, Jumat (10/10/2025).

Menurut Aulia, Kukar adalah satu-satunya daerah di Kalimantan Timur yang berhasil menembus tiga besar nasional dalam indeks ketahanan pangan tahun ini — sebuah pencapaian yang mencerminkan keberhasilan pembangunan sektor pertanian berbasis masyarakat dan lahan produktif.

“Dari total luas lahan pertanian di Kaltim sekitar 33 ribu hektare, mayoritas kebutuhan pangan provinsi ini disuplai dari Kabupaten Kukar,” jelasnya.

“Lima tahun terakhir pertumbuhan pertanian di Kukar sangat signifikan. Dengan adanya Ibu Kota Nusantara (IKN), kebutuhan pangan ke depan akan meningkat, dan kita harus berbenah untuk mencukupi permintaan itu,” lanjutnya.

Pemerintah Kabupaten Kukar terus memperkuat sektor pertanian melalui program Kukar Idaman yang menitikberatkan pada kemandirian pangan, pemberdayaan petani, dan peningkatan produktivitas lahan. Salah satu langkah konkret yang dilakukan ialah menggandeng Pemerintah Provinsi Kaltim dan Bank Indonesia Perwakilan Kaltim dalam penyediaan alat pertanian modern bagi kelompok tani dan Gapoktan di Kukar.

“Bantuan alat pertanian modern dari Pemprov dan Bank Indonesia itu langkah yang baik untuk mendorong peningkatan hasil pertanian,” ujar Aulia.

Kendati demikian, Aulia menyoroti tantangan regenerasi petani di daerahnya. Menurutnya, jumlah petani muda atau petani milenial masih sangat sedikit, sehingga adopsi teknologi pertanian modern berjalan lambat.

“Kita lihat petani muda masih sedikit, padahal mereka penting untuk membawa perubahan,” ungkapnya.

“Dengan pendekatan teknologi, energi yang dikeluarkan bisa lebih efisien, dan luasan lahan pertanian yang kita garap juga bisa lebih besar dan optimal,” tambahnya.

Capaian Kukar dalam indeks ketahanan pangan nasional menjadi bukti nyata bahwa sektor pertanian masih menjadi penopang utama ekonomi daerah, sekaligus pondasi menuju kemandirian pangan di tengah transformasi Kalimantan Timur sebagai wilayah penyangga Ibu Kota Nusantara. (*)

Editor : Redaksi