search

Advetorial

Data BPS KukarPemkab KukarKukar Idaman TerbaikLumbung Pangan Kukar

Kukar Tetap Jadi Lumbung Pangan Kaltim, Kontribusi Pertanian Naik di Tengah Fluktuasi Produksi

Penulis: Redaksi Presisi
Kamis, 09 Oktober 2025 | 0 views
Kukar Tetap Jadi Lumbung Pangan Kaltim, Kontribusi Pertanian Naik di Tengah Fluktuasi Produksi
Panen Raya Padi di salah satu Area Sawah Milik Gapoktan yang ada di Kutai Kartanegara. (Sumber: Istimewa)

Presisi.co — Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) masih menjadi penyangga utama pangan Kalimantan Timur (Kaltim). Di tengah fluktuasi hasil panen dan perubahan pola iklim, sektor pertanian tetap menjadi tulang punggung ekonomi Kukar, sekaligus penyerap tenaga kerja terbesar di luar pertambangan.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kutai Kartanegara, Mursinah, SE., M.Si, menyebut lapangan usaha pertanian di Kukar masih yang paling kuat di Kaltim. Kukar bahkan tetap mempertahankan statusnya sebagai lumbung beras provinsi, meskipun produksi padi mengalami penurunan pada 2024.

“Mayoritas usaha pertanian di Kabupaten Kutai Kartanegara adalah pertanian berbasis lahan, baik lahan sawah maupun bukan sawah,” ungkap Mursinah dalam publikasi Statistik Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara 2024 yang dirilis September 2025.

Menurut data BPS, selama tahun 2024 produksi padi di Kukar mencapai 106.553,73 ton, turun 7,43 persen dibanding tahun 2023. Jika dikonversikan menjadi beras, produksi tahun 2024 sebesar 61.978,93 ton, menurun dari 66.952,24 ton pada tahun sebelumnya.

Kendati demikian, angka itu masih menjadikan Kukar sebagai produsen beras terbesar di Kalimantan Timur, jauh di atas daerah lain seperti Penajam Paser Utara atau Kutai Timur.

“Ekuivalen dengan produksi padi, produksi beras pada tahun 2024 sebesar 61.978,93 ton, menurun sebesar 7,43 persen dibanding tahun 2023. Namun secara posisi, Kukar tetap yang tertinggi di Kaltim,” jelas Mursinah.

Selain padi, Kukar juga mencatat capaian signifikan pada komoditas hortikultura. Lima komoditas sayur dan buah semusim terbesar sepanjang 2024 antara lain mentimun (47.473,94 kuintal), terung (38.759,15 kuintal), tomat (29.612,21 kuintal), semangka (20.005,63 kuintal), dan kacang panjang (18.456,56 kuintal).

Sektor pertanian juga menunjukkan daya tahan ekonomi yang kuat. Berdasarkan perhitungan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan, laju pertumbuhan sektor pertanian Kukar pada 2024 mencapai 2,94 persen, naik tipis dibanding 2023 yang sebesar 2,91 persen.

Kontribusinya terhadap total PDRB Kukar pun meningkat — dari 13,12 persen pada 2023 menjadi 14,48 persen pada 2024.

“Meskipun peran sektor pertanian meningkat, tetapi masih menempati posisi sebagai penyumbang terbesar kedua terhadap PDRB Kabupaten Kukar, setelah sektor pertambangan,” tutur Mursinah.

Pemerintah Kabupaten Kukar, lanjutnya, terus berupaya memperkuat fondasi ekonomi berbasis pertanian melalui berbagai program pengembangan lahan, penyediaan alat dan mesin pertanian (alsintan), hingga pendampingan petani.

Sektor ini dinilai strategis, tidak hanya untuk menjaga ketahanan pangan daerah, tetapi juga untuk memperluas lapangan kerja dan menggerakkan ekonomi desa.

Dengan lahan pertanian yang masih luas dan posisi geografis yang strategis, Kukar diharapkan tetap menjadi pusat produksi pangan utama di Kalimantan Timur, sekaligus penopang ekonomi daerah di tengah ketergantungan provinsi pada industri ekstraktif. (*)

Editor: Redaksi