Tim SAR Evakuasi Korban Kedua yang Hanyut di Sungai Bendungan Benanga Samarinda
Penulis: Muhammad Riduan
3 jam yang lalu | 0 views
Tim SAR gabungan saat melakukan evakuasi korban tenggelam di Sungai Benanga, Samarinda Utara, Selasa 28 Oktober 2025. (Ho/Tim SAR)
Samarinda, Presisi.co – Tim SAR gabungan akhirnya menemukan jasad korban kedua peristiwa tenggelam di Sungai Bendungan Benanga, Lempake, Samarinda Utara, Selasa 28 Oktober 2025.
Korban berinisial W (13) ditemukan dalam kondisi meninggal dunia (MD), sekitar satu kilometer dari lokasi kejadian awal (LKP) korban diduga tenggelam, tepatnya di kawasan Muang Ilir.
Mengani hal ini Koordinator Pos SAR Samarinda, Mardi Sianturi membenarkan bahwa korban W telah ditemukan oleh warga sekitar sebelum tim SAR tiba di lokasi.
“Korbannya sudah ditemukan kurang lebih satu kilometer dari LKP ke arah hilir, di Muang Ilir. Yang pertama melihat masyarakat sekitar di daerah situ, melihat muncul bagian kepalanya. Setelah dipastikan, warga langsung melapor ke kami sekitar pukul 13.00 Wita,” jelasnya.
Setelah menerima laporan, tim SAR yang terdekat bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Samarinda segera menuju lokasi menggunakan perahu karet.
“Tim BPBD yang terdekat langsung menuju ke sana, disusul oleh satu perahu karet lagi. Korban kemudian dievakuasi menggunakan perahu dan dibawa ke posko dalam kondisi meninggal dunia,” tambahnya.
Selanjutnya, jenazah korban diserahkan kepada pihak keluarga dan dibawa ke rumah duka.
Diberitakan sebelumnya, dua anak dilaporkan hanyut saat berenang di Sungai Bendungan Benanga pada Senin 27 Oktober 2025 sore. Salah satu korban, berinisial R (12), lebih dulu ditemukan meninggal dunia sekitar 600 meter dari lokasi kejadian.
Kedua korban diketahui sempat bermain bersama tiga temannya di tepi sungai. R melompat lebih dulu untuk mandi, namun karena tidak bisa berenang, ia tenggelam. W yang berusaha menolong justru ikut terseret arus deras.
Mardi menjelaskan, arus sungai di kawasan Benanga memang cukup deras, terutama saat musim penghujan. Ia pun mengimbau masyarakat agar lebih waspada dan tidak membiarkan anak-anak bermain di sekitar sungai tanpa pengawasan.
“Kami mengimbau agar anak-anak tetap dalam pengawasan. Kalau warga melihat anak-anak bermain di sekitar sungai, apalagi bukan warga setempat, lebih baik dihentikan demi keselamatan,” pesannya. (*)