search

Berita

Kolam RetensiPemkot SamarindaAndi HarunPemkab KukarAulia Rahman BasriBandara APT PranotoBanjir di SamarindaDesa Badak Mekar

Gotong Royong Lintas Daerah, Pemkot Samarinda dan Pemkab Kukar Bangun Kolam Retensi dekat Bandara APT Pranoto

Penulis: Redaksi Presisi
4 jam yang lalu | 0 views
Gotong Royong Lintas Daerah, Pemkot Samarinda dan Pemkab Kukar Bangun Kolam Retensi dekat Bandara APT Pranoto
Foto kolase Wali Kota Samarinda Andi Harun (kiri) dan Bupati Kutai Kartanegara Aulia Rahman Basri. (Presisi.co)

Samarinda, Presisi.co — Upaya pengendalian banjir di wilayah Samarinda memasuki babak baru. Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) sepakat membangun kolam retensi di dekat kawasan Bandara APT Pranoto.

Kesepakatan itu lahir dari pertemuan antara Wali Kota Samarinda Andi Harun dan Bupati Kukar Aulia Rahman Basri pada Jumat, 24 Oktober 2025.

Bupati Kukar Aulia Rahman Basri menegaskan pembangunan kolam retensi tidak hanya penting bagi Samarinda, tetapi juga bagi wilayah perbatasan Kukar yang turut terdampak luapan air saat curah hujan tinggi.

“Kolam ini sangat dibutuhkan untuk pengendalian banjir, bukan hanya di Samarinda, tetapi juga di Kutai Kartanegara bagian bawah,” ujarnya.

Saat ini, tim teknis dari kedua daerah tengah mengkaji dua titik potensial lokasi kolam retensi, yaitu di belakang Bandara APT Pranoto atau di kawasan Badak Mekar yang lebih tinggi dan strategis menampung limpasan air.

“Kita akan segera kaji lokasi yang paling tepat. Apakah di belakang APT Pranoto, atau di Badak Mekar. Harapannya ini bisa segera terealisasi,” imbuhnya.

Wali Kota Samarinda Andi Harun memuji sikap cepat Bupati Kukar dalam merespons isu tersebut.

“Pak Bupati Kukar ini top. Tidak lama diajak diskusi, langsung paham masalah. Gak terlalu birokratif, tapi langsung cari solusi,” ucap Andi sambil tersenyum.

Andi menilai kolaborasi antarwilayah ini merupakan langkah realistis mengingat banjir Samarinda tidak bisa diselesaikan secara parsial.

“Samarinda dan Kukar saling terhubung. Air dari Kukar bisa turun ke Samarinda. Karena itu pengendalian banjir harus diselesaikan bersama,” tegasnya.

Selain kolam retensi, Andi juga menekankan pentingnya penyelarasan RTRW dan RDTR antarwilayah untuk mencegah kebijakan satu daerah berdampak pada daerah lain.

“Kita harus bikin konsensus bersama di daerah yang beririsan. Samarinda dan Kukar ini contohnya, gak bisa jalan sendiri-sendiri,” ujarnya.

Isu banjir di Samarinda diketahui terjadi hampir setiap tahun akibat drainase tidak memadai dan berkurangnya daerah resapan di hulu yang sebagian besar berada di wilayah Kukar. Pembangunan kolam retensi di kawasan APT Pranoto dinilai menjadi solusi jangka panjang.

“Kalau ini berjalan, bukan hanya Samarinda yang diuntungkan. Kukar juga akan merasakan dampaknya,” ujar Aulia.

Keduanya sepakat membentuk tim teknis gabungan untuk menyiapkan dokumen perencanaan, studi kelayakan, serta membuka ruang keterlibatan akademisi dan masyarakat.

“Pokoknya kita jalan bareng. Ini bukan soal wilayah siapa, tapi soal kepentingan masyarakat,” tegas Aulia.

Andi Harun menutup dengan menegaskan pentingnya semangat gotong royong lintas daerah.

“Kalau semua pihak berpikir seperti ini, insyaallah masalah banjir bisa kita kendalikan bersama,” pungkasnya. (*)

Editor: Redaksi