Momen Paling Berat! Kalah dari Irak, Mauro Zijlstra Ungkap Kondisi Ruang Ganti yang Bikin Merinding
Penulis: Rafika
3 jam yang lalu | 0 views
Pemain Timnas Indonesia, Mauro Zijlstra. (Instagram)
Presisi.co – Penyerang Timnas Indonesia, Mauro Zijlstra, akhirnya angkat bicara mengenai kondisi ruang ganti Skuad Garuda usai menelan kekalahan dari Irak. Suasana terasa sangat sunyi dan penuh emosi usai kekalahan dari Irak yang mengakhiri langkah mereka di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Timnas Indonesia harus mengakui keunggulan Irak dengan skor tipis 0-1 di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, Minggu (12/10/2025) dini hari WIB. Kekalahan tersebut menutup peluang Indonesia melaju ke ronde kelima.
Menurut Zijlstra, ruang ganti setelah pertandingan terasa sebagai momen paling berat bagi para pemain.
Zijlstra menggambarkan suasana di ruang ganti sangat sunyi dan sarat emosi. Beberapa pemain tampak sangat terpukul dan emosional karena merasa ini adalah kesempatan terakhir untuk lolos ke Piala Dunia.
"Suasana di ruang ganti sangat sunyi. Beberapa pemain tampak emosional. Semua orang merasa ini adalah kesempatan terakhir untuk lolos," ujar Mauro Zijlstra dikutip dari ESPN NL.
Setelah momen hening itu, pelatih dan kapten tim mencoba memulihkan semangat seluruh pemain. Mereka memberikan pidato singkat yang membangkitkan semangat.
"Setelah itu, pelatih dan kapten memberikan pidato singkat. Mereka berterima kasih kepada semua orang karena telah berhasil mencapai tahap ini bersama-sama," katanya.
Striker Volendam tersebut juga mengakui adanya tekanan besar dari publik sepak bola Tanah Air yang begitu masif, terutama di media sosial.
Bagi Zijlstra, hasil ini menjadi pengalaman berharga sekaligus cambuk untuk bangkit di masa depan. Seluruh pemain berkomitmen untuk memperbaiki diri.
"Sekarang, kami fokus ke Piala Asia 2027," ujar Zijlstra.
Ia menegaskan seluruh pemain berkomitmen untuk tampil lebih baik di turnamen berikutnya.
“Kami tahu betapa besar ekspektasinya. Semua orang kecewa, tapi kami harus terus bergerak,” ujarnya memungkasi. (*)