search

Berita

Mahfud MDCucu Mahfud MD keracunan MBGMBGMakan Bergizi GratisKeracunan MBG

Cucunya Jadi Korban Keracunan, Mahfud MD Senggol Borok MBG

Penulis: Rafika
14 jam yang lalu | 56 views
Cucunya Jadi Korban Keracunan, Mahfud MD Senggol Borok MBG
Mantan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan HAM (Menko Polhukam) Mahfud MD. (Tangkapan layar YouTube)

Presisi.co - Dua cucu dari mantan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan HAM (Menko Polhukam) Mahfud MD turut menjadi korban kasus keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) di Yogyakarta. Hal tersebut diungkap langsung oleh Mahfud dalam siniar terbarunya.

Mahfud menuturkan, insiden itu dialami cucu keponakannya bernama Ikhsan beserta sejumlah teman sekolahnya. Tak lama setelah menyantap makanan MBG, mereka mengalami muntah-muntah.

“Cucu saya juga keracunan MBG di Jogja. Cucu ponakan ya. Saya punya keponakan, keponakan saya punya anak namanya Ikhsan. Makan Bergizi Gratis, lalu satu kelas itu delapan orang langsung muntah-muntah,” ujar Mahfud, dikutip Rabu, 1 Oktober 2025.

Delapan siswa tersebut, termasuk dua cucu Mahfud, segera dilarikan ke rumah sakit. Setelah mendapat perawatan medis, tujuh di antaranya diperbolehkan pulang, sedangkan satu cucu Mahfud harus dirawat lebih lama.

“Yang enam dan kakaknya, kakak yang masih dirawat di rumah sakit itu habis muntah-muntah sehari, disuruh pulang, bisa dirawat di rumah. Tapi yang ini sampai empat hari di rumah sakit,” jelasnya.

Guru Besar Universitas Islam Indonesia (UII) itu menambahkan, kedua cucunya adalah kakak-beradik yang bersekolah di tempat sama namun berbeda kelas. Mereka dirawat hingga Mahfud berada di Yogyakarta, dan menurutnya, kemungkinan sudah diperbolehkan pulang sehari setelahnya.

Mahfud menegaskan bahwa kasus keracunan MBG tidak bisa dipandang remeh karena sudah menyangkut keselamatan anak-anak. Menurutnya, meskipun persentase kasus relatif kecil, dampaknya tetap harus ditangani secara serius.

“Memang itu menjadi isu nasional meskipun betul, itu cuma 0,0017 persen dari segi total. Tapi kan, juga jutaan pesawat terbang di dunia ini, lalu lalang setiap hari, kecelakaan satu aja tidak sampai 0,001 persen orang sudah ribut karena itu menyangkut nyawa. Jadi bukan persoalan angka, ini harus diteliti lagi masalahnya,” pungkasnya. (*)

Editor: Redaksi