Penulis: Redaksi Presisi
Presisi.co - Presiden Prabowo Subianto resmi merombak Kabinet Merah Putih pada Senin, 8 September 2025. Salah satu keputusan besar yang mencuri perhatian publik adalah pergantian Menteri Keuangan. Sri Mulyani Indrawati yang sudah lama menjabat kini digantikan oleh Purbaya Yudhi Sadewa, ekonom yang selama ini dikenal dekat dengan dunia riset, perbankan, hingga lembaga keuangan negara.
Sebelumnya, pengumuman reshuffle ini disampaikan Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi dalam konferensi pers di Istana, Jakarta Pusat. Dalam keterangan resminya, Prasetyo menyebut ada enam kementerian yang mengalami perubahan, termasuk di antaranya Kementerian Keuangan.
“Presiden akan melantik enam menteri baru sore ini, terdiri dari satu kementerian baru yaitu Kementerian Haji dan Umrah, serta lima posisi menteri lain yang diisi oleh nama-nama baru. Salah satunya Menteri Keuangan yang akan dijabat oleh Purbaya Yudhi Sadewa,” ujar Prasetyo.
Upacara pelantikan berlangsung di Istana Negara dan dihadiri Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka beserta jajaran pimpinan lembaga negara. Acara diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, lalu dilanjutkan pembacaan surat keputusan presiden dan pengucapan sumpah jabatan.
Dari Sri Mulyani ke Purbaya
Pergantian Menteri Keuangan selalu menjadi sorotan besar mengingat posisi ini krusial dalam menentukan arah kebijakan fiskal negara. Sri Mulyani yang dikenal luas atas kepemimpinan teknokratiknya kini menyerahkan tongkat estafet kepada Purbaya Yudhi Sadewa.
Dilansir dari berbagai sumber, Purbaya bukanlah sosok asing di dunia ekonomi dan keuangan. Sebelum dilantik sebagai Menteri Keuangan, ia menjabat sebagai Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sejak 2020. Di lembaga ini, Purbaya berperan besar dalam menjaga stabilitas perbankan nasional, khususnya di masa pandemi COVID-19.
Karier Purbaya di pemerintahan cukup panjang dan penuh pengalaman strategis. Ia pernah menjadi:
• Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (2018–2020).
• Staf Khusus Bidang Ekonomi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman (2016–2018).
• Staf Khusus Bidang Ekonomi Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (2015–2016).
• Deputi III Bidang Pengelolaan Isu Strategis di Kantor Staf Presiden (2015).
• Staf Khusus Bidang Ekonomi Menko Perekonomian (2010–2014).
• Anggota Komite Ekonomi Nasional (2010–2014).
Pengalaman panjang ini membuatnya terbiasa berhadapan dengan isu-isu lintas sektor, mulai dari ekonomi makro, energi, hingga stabilitas politik.
Sebelum masuk lingkaran pemerintahan, Purbaya dikenal sebagai ekonom riset. Ia pernah menjabat Senior Economist di Danareksa Research Institute pada awal 2000-an, lalu dipercaya sebagai Chief Economist di lembaga yang sama hingga 2013.
Tak hanya itu, Purbaya juga sempat menjadi Direktur Utama PT Danareksa Securities (2006–2008) dan Anggota Dewan Direksi PT Danareksa (2013–2015). Pengalaman ini memperkuat reputasinya sebagai figur yang memahami baik aspek akademis maupun praktik langsung di dunia pasar modal dan investasi.
Latar Belakang Pendidikan
Purbaya Yudhi Sadewa lahir sebagai insinyur. Ia menamatkan pendidikan sarjana di jurusan Teknik Elektro, Institut Teknologi Bandung (ITB). Namun, minat dan kecakapannya membawanya menekuni bidang ekonomi lebih dalam.
Ia kemudian melanjutkan studi pascasarjana hingga memperoleh gelar Master of Science (MSc) dan Doktor Ilmu Ekonomi dari Purdue University, Indiana, Amerika Serikat. Kombinasi antara latar belakang teknik dan ekonomi inilah yang membuatnya dikenal sebagai sosok dengan analisis tajam dan pendekatan multidisipliner.
Sebagai Menteri Keuangan baru, Purbaya Yudhi Sadewa akan menghadapi tantangan besar. Mulai dari menjaga stabilitas fiskal di tengah gejolak ekonomi global, memastikan keberlanjutan program pembangunan, hingga menavigasi kebijakan strategis di era pemerintahan baru Presiden Prabowo. (*)
Editor: Redaksi
