search

Daerah

Pemkot SamarindaGalang Dana MahasiswaAksi KemanusiaanAksi Mahasiswa

Pemkot Samarinda Ingin Galang Dana Mahasiswa Dilakukan di Tempat Lebih Aman

Penulis: Muhammad Riduan
6 jam yang lalu | 0 views
Pemkot Samarinda Ingin Galang Dana Mahasiswa Dilakukan di Tempat Lebih Aman
Plt Asisten I Pemkot Samarinda, Suwarso saat perwakilan mahasiswa di Anjungan Karangmumus yang menggelar aksi unjuk rasa, di halaman Balai kota Samarinda.(Presisi.co/Muhammad Riduan).

Samarinda, Presisi.co – Perwakilan Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda menerima perwakilan mahasiswa yang menggelar aksi unjuk rasa di halaman Balai Kota Samarinda, pada Jumat, 18 Juli 2025 sekira pukul 11.00 Wita.

Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk protes terhadap teguran dari Satpol PP terhadap mahasiswa yang tengah melakukan penggalangan dana di Simpang Empat Lembuswana untuk korban kebakaran di Mahakam Ulu (Mahulu).

Pertemuan berlangsung secara terbuka di anjungan Karangmumus Balaikota Samarinda dan diterima langsung oleh Plt Asisten I Pemkot Samarinda, Suwarso, bersama jajaran pemerintah kota lainnya. Ia menyampaikan bahwa Pemkot sangat menghargai aksi kemanusiaan yang dilakukan para mahasiswa.

“Kita menerima adik-adik kita yang menjalani misi kemanusiaan. Kita akomodir, dan ini sejalan dengan pemikiran Pak Wali Kota (Andi Harun) bahwa kita harus peduli, empati terhadap saudara-saudara kita yang tertimpa musibah, apalagi masih satu tanah,” ungkapnya.

Adapun terkait tuntutan mahasiswa yang meminta evaluasi terhadap Kepala Satpol PP Samarinda yakni Anis Siwantini, Suwarso menegaskan hal tersebut akan ditindaklanjuti sesuai mekanisme yang berlaku.

“Tentang adanya tuntutan evaluasi terhadap Kasatpol PP, tentu ada mekanisme. Tapi saya tegaskan bahwa Kasatpol PP menjalankan tugas berdasarkan Perda Nomor 4 Tahun 2005 (tentang penyelenggaraan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat serta perlindungan masyarakat),” jelasnya.

Dirinya juga menambahkan bahwa penggalangan dana untuk kegiatan sosial memanglah sangat baik, namun harus tetap mematuhi aturan dan memperhatikan aspek keselamatan.

“Karena ada aturan yang mengikat, maka penggalangan dananya kami arahkan ke tempat yang lebih aman agar adik-adik mahasiswa tidak berisiko mengalami kecelakaan lalu lintas,” terangnya.

Suwarso memberikan contoh alternatif seperti penggalangan dana di lingkungan kampus, mengunjungi tokoh masyarakat, atau menggelar malam amal. Ia menekankan bahwa pemerintah sangat terbuka terhadap kritik dan diskusi sosial dari mahasiswa.

“Kalau ada yang mau disampaikan tentang kritik sosial, kita terbuka. Di TWAP terbuka, kami terbuka. Dengan cara seperti itu, pembicaraan akan lebih terarah dan tujuannya lebih jelas tercapai,” pungkasnya. (*)

Editor: Redaksi