search

Daerah

Terowongan Samarindaandi harunLongsor di TerowonganPemkot Samarinda

Andi Harun Tegaskan Foto Longsor di Terowongan Samarinda Terjadi Pada Mei Lalu

Penulis: Muhammad Riduan
4 jam yang lalu | 0 views
Andi Harun Tegaskan Foto Longsor di Terowongan Samarinda Terjadi Pada Mei Lalu
Wali Kota Samarinda, Andi Harun saat diwawancarai usai penyerahan buku di SDN 017 Palaran.(Presisi.co/Muhammad Riduan)

Samarinda, Presisi.co – Beredarnya foto kondisi terowongan di Jalan Alimuddin, Samarinda, yang menunjukkan area longsor pada bagian inlet kembali menjadi perbincangan hangat di media sosial (Medsos).

Wali Kota Samarinda, Andi Harun, menegaskan bahwa gambar yang viral tersebut merupakan dokumentasi lama yang kembali disebarkan secara tidak bertanggung jawab.

"Foto yang beredar dalam dua hari terakhir adalah produksi ulang dari kejadian bulan Mei lalu. Saat itu memang terjadi pergerakan tanah karena curah hujan tinggi, dan kami sudah tangani," ucap Andi Harun, Senin 14 Juli 2025.

Ansi Harun menjelaskan bahwa tim teknis sengaja menumpuk material di sisi tengah Jalan Alimuddin sebagai langkah geoteknikal. Langkah ini diambil untuk menghindari longsor susulan akibat pondasi yang belum stabil.

"Itu adalah jenis longsor yang dalam geologi disebut sebagai endapan talus, yaitu material longsoran yang sebelumnya pernah terjadi dan tertimbun kembali," jelasnya.

Lebih lanjut, Andi Harun mengungkapkan bahwa pekerjaan stabilisasi lereng seharusnya sudah dimulai pada awal 2025. Namun, akibat pemangkasan anggaran multiyears proyek terowongan sekitar Rp50 miliar pekerjaan difokuskan lebih dulu pada penyelesaian badan terowongan.

"Sekarang, pekerjaan stabilisasi lereng sudah mulai dilakukan. Tapi sayangnya, ada pihak yang menyebarkan ulang foto lama untuk menciptakan persepsi seolah-olah terowongan mengalami kerusakan baru," ujar Andi Harun.

Orang nomor satu di Kota Tepian itu juga menyinggung soal penyebaran informasi palsu (hoaks) yang menurutnya justru merugikan Kota Samarinda, bukan sekadar dirinya sebagai kepala daerah.

"Ada saja pihak yang menyebar hoaks dan membuat kegaduhan. Saya selalu bilang, silahkan kritik pemerintah, tapi jangan lupakan rasa cinta pada Samarinda. Berita bohong itu menyakiti kota ini," tegasnya.

Meski diterpa isu miring, mantan Anggota DPRD Kaltim tersebut memastikan bahwa penanganan terowongan tetap mengacu pada prinsip keselamatan publik sebagai hukum tertinggi.

"Salus Populi Suprema Lex Exacta keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi. Itu pegangan kami dalam menangani stabilisasi lereng terowongan Alimuddin," pungkasnya. (*)

Editor: Redaksi