Jokowi Buka Suara Usai Diklaim Layak Jadi Nabi, Warganet Malah Salfok ke Wajahnya
Penulis: Rafika
1 hari yang lalu | 187 views
Mantan presiden Jokowi bicara soal dirinya pantas disebut nabi oleh kader PSI Dedy Nur Palakka. Namun warganet salfok dengan wajah Jokowi. (via Suara.com)
Presisi.co - Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) akhirnya buka suara menanggapi pernyataan kontroversial dari kader PSI, Dedy Nur Palakka, yang sempat menyebut dirinya memenuhi syarat sebagai seorang nabi.
Meskipun dimaksudkan sebagai bentuk pujian, pernyataan tersebut memicu kemarahan publik karena dianggap melecehkan nilai-nilai keagamaan.
Pernyataan tersebut dilontarkan Dedy Nur lewat akun media sosial X (sebelumnya Twitter) pada 9 Juni 2025.
"Jadi nabi pun sebenarnya beliau ini sudah memenuhi syarat, cuma sepertinya beliau menikmati menjadi manusia biasa dengan senyum selalu lebar ketika bertemu dengan rakyat," cuit Dedy.
Pernyataan itu viral dalam waktu singkat dan langsung menuai kecaman publik. Akibat tekanan dari berbagai pihak, Dedy akhirnya menghapus unggahan tersebut dan menyampaikan permintaan maaf secara terbuka. Ia juga mengaku telah mendapat teguran dari Dewan Pimpinan Wilayah PSI Bali.
Terbaru, Jokowi akhirnya memberi tanggapan soal klaim dirinya memenuhi syarat menjadi nabi. Ayah Wapres Gibran Rakabuming Raka itu meminta masyarakat berpikir rasionalitas dalam menyikapi pujian berlebihan.
"Nabi terakhir itu Nabi Muhammad SAW. Kalau ada pemikiran seperti itu, mikir yang rasional aja," ujarnya kepada awak media di kediamannya pada Jumat, 13 Juni 2025, sebagaimana diberitakan Suara.com.
Saat memberikan tanggapan terkait ucapan Dedy Nur tersebut, ada hal lain yang mencuri perhatian publik, yakni kondisi wajah Jokowi.
Dalam beberapa waktu terakhir, publik memang mendapati adanya perubahan fisik pada wajah Joko Widodo. Wajah eks Gubernur Jakarta itu terlihat mengalami pembengkakan, wajahnya tampak lebih pucat dari biasanya, serta muncul flek hitam di sejumlah area, termasuk di bagian leher.
Perubahan ini sontak menimbulkan kekhawatiran dan spekulasi publik mengenai kondisi kesehatan Jokowi.
Menanggapi kekhawatiran itu, ajudan Jokowi, Kompol Syarif Muhammad Fitriansyah, memberikan penjelasan. Ia menyebut perubahan yang terjadi di wajah Jokowi disebabkan oleh alergi kulit yang tengah dalam proses pemulihan.
Menurut keterangan Kompol Syarif, alergi tersebut muncul usai Jokowi kembali dari kunjungan ke Vatikan pada akhir April 2025 lalu. Ia juga memastikan bahwa kondisi tersebut bukan merupakan penyakit serius, seperti autoimun atau sindrom Stevens-Johnson, karena Jokowi tidak mengeluhkan rasa panas maupun gatal pada kulitnya.
"Btw, salfok sama kulit wajahnya. Semoga tidak seserius itu ya, Pak," komentar seorang warganet.
"Kasihan, mukanya sampai bengkak begitu," ujar warganet lain. (*)