search

Daerah

Mahasiswa KaltimUang Kuliah TunggalPemprov KaltimGratispol PendidikanBeasiswa KaltimPendidikan Gratis di Kaltim

Mahasiswa Kaltim Tak Perlu Bayar UKT Lagi

Penulis: Akmal Fadhil
19 jam yang lalu | 216 views
Mahasiswa Kaltim Tak Perlu Bayar UKT Lagi
Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Setprov Kaltim, Dasmiah. (Presisi.co/Akmal)

Samarinda, Presisi.co – Mahasiswa di Kalimantan Timur (Kaltim) tak perlu lagi membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT) setelah Pemerintah Provinsi Kaltim resmi meluncurkan program Gratispol (Gratis Pendidikan untuk Perguruan Tinggi) yang ditujukan bagi mahasiswa S1, S2, dan S3 di wilayah Kaltim.

Program ini menyasar warga lokal yang berkuliah di kampus dalam daerah dan bertujuan mengurangi beban biaya pendidikan sekaligus meningkatkan partisipasi pendidikan tinggi.

“Kami ingin tak ada lagi anak Kaltim yang batal kuliah karena alasan biaya,” ujar Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Setprov Kaltim, Dasmiah, Rabu 11 Juni 2025.

Program ini mengalokasikan dana bantuan secara proporsional: 50 persen untuk mahasiswa S1, 30 persen S2, dan 20 persen S3. Prioritas tetap diberikan kepada mahasiswa baru dari keluarga tidak mampu.

Dasmiah menyebut, pembayaran UKT akan dilakukan langsung oleh pemerintah ke rekening perguruan tinggi melalui Bank Kaltimtara, tanpa melalui mahasiswa.

“Mahasiswa tidak perlu lagi membayar UKT sendiri. Skemanya, by name by address, langsung ke kampus,” tegasnya.

Saat ini, regulasi teknis program masih difinalisasi. Pemprov menargetkan aturan resmi rampung dalam pekan ini agar program dapat segera berjalan.

Tahun 2026 ditargetkan semua mahasiswa hingga semester 8 sudah tercover.

Selain soal pembiayaan, Pemprov juga mulai membatasi pembiayaan kuliah di luar daerah. Hanya mahasiswa yang diterima di 10 perguruan tinggi terbaik nasional yang bisa mendapatkan bantuan studi di luar Kaltim.

“Kami ingin SDM unggul dibangun dari kampus-kampus lokal, yang kualitasnya terus kami dorong,” tambah Dasmiah.

Pihak perguruan tinggi menyambut positif langkah Pemprov ini. Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja Sama dan Humas Universitas Mulawarman (UNMUL), Nataniel Dengen, menyebut GratisPol sebagai terobosan besar.

“Langkah ini menjawab kebutuhan masyarakat dan memperkuat komitmen pemerintah terhadap pendidikan tinggi,” ujarnya.

Meski demikian, ia mengingatkan perlunya sinkronisasi waktu pencairan dana dengan kalender akademik. Di UNMUL sendiri, sekitar 6.500 mahasiswa baru ditargetkan diterima tahun ini. Namun tidak semuanya otomatis masuk program GratisPol.

“Ada syarat domisili minimal tiga tahun di Kaltim dan seleksi sosial ekonomi yang akan jadi pertimbangan,” jelas Nataniel. (*)

Editor: Redaksi