Penulis: Akmal Fadhil
Samarinda, Presisi.co – Dua kota terbesar di Kalimantan Timur, Samarinda dan Balikpapan, mencatat lonjakan kasus baru HIV tertinggi di provinsi sepanjang Januari hingga Juli 2025.
Menanggapi kondisi ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim mulai melakukan langkah antisipatif melalui koordinasi dengan seluruh rumah sakit di daerah.
Data Dinas Kesehatan Kaltim menyebutkan, Samarinda mencatat 209 kasus HIV baru, disusul Balikpapan dengan 167 kasus.
Jumlah tersebut menjadikan kedua kota sebagai episentrum penyebaran HIV di Kaltim tahun ini.
Kondisi ini turut menjadi perhatian Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji, yang langsung menginstruksikan jajaran fasilitas kesehatan untuk memperketat deteksi dini dan penanganan kasus.
“Kami sudah berdiskusi dengan seluruh Direktur Rumah Sakit agar semua pihak waspada dan sigap terhadap tren peningkatan HIV ini,” kata Seno Aji, Rabu 10 Setember 2025.
Selain dua kota utama, beberapa kabupaten lain juga mencatat kasus HIV yang patut diwaspadai, seperti Bontang (40 kasus), Kutai Kartanegara (31 kasus), Paser (21 kasus), Berau (11 kasus), Penajam Paser Utara (10 kasus), Kutai Barat (5 kasus), dan Mahakam Ulu (1 kasus).
Wagub menekankan bahwa pencegahan dan pengendalian HIV harus menjadi perhatian bersama, terutama di wilayah dengan mobilitas penduduk tinggi.
“Kita ingin seluruh rumah sakit betul-betul memperhatikan hal ini dan menjalankan prosedur pemeriksaan HIV secara ketat,” tegasnya.
Pemprov Kaltim juga mendorong kampanye edukasi dan deteksi dini sebagai bagian dari strategi menekan laju penyebaran virus, sekaligus menjamin akses layanan kesehatan bagi masyarakat terdampak. (*)
Editor: Redaksi
