search

Daerah

Hilang di Sungai MahakamTim SAR SamarindaMardi Sianturi Berita Orang Hilang

Pedagang Buah di Samarinda Dikabarkan Hilang di Sungai Mahakam, Begini Kronologinya

Penulis: Muhammad Riduan
18 jam yang lalu | 107 views
Pedagang Buah di Samarinda Dikabarkan Hilang di Sungai Mahakam, Begini Kronologinya
Petugas saat melakukan pencarian pegadang buah yang tenggelam di perairan Sungai Mahakam, di Kecamatan Palaran, Samarinda, pada Jumat 16 Mei 2025.(Dok. Sar Samarinda/Presisi.co)

Samarinda, Presisi.co - Para petugas terus berupaya mencari Rivaldi (22), seorang pedagang buah yang pada Kamis, 15 Mei 2025 sekitar pukul 10.45 WITA dikabarkan tenggelam di perairan Sungai Mahakam, di Kecamatan Palaran, Kota Samarinda.

Dalam upaya pencarian di hari kedua Jumat, 16 Mei 2025, petugas gabungan yeng terlibat masih belum membuahkan hasil terkait keberadaan korban yang merupakan warga di Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) itu.

"Kita mulai dari jam 6.30 WITA sudah persiapan, lalu jam 7 kita melakukan pencarian sejauh 2 hingga 3 kilometer. Tapi kita belum membuahkan hasil," ungkap Koordinator Pos SAR Samarinda, Mardi Sianturi kepada Presisi.co.

Sianturi mengakui, sejak hari pertama hingga kedua ini dilakukan pencarian oleh tim gabungan, Basarnas, BPBD hingga pihak keluarga. Mereka akan terus berupaya pencarian hingga memasuki hari 7 yang sesuai peraturan akan ditutup, meski belum berhasil ditemukan.

"Jadi sampai 7 hari dapat enggak dapat pencarian korban ini, operasi tetap ditutup. Doakan saja, mudah-mudahan segera ditemukan," ucapnya.

Kronologis kejadian

Rivaldi merupakan seorang pria yang biasanya menawarkan buah untuk dijual ke kapal-kapal tugboat di perairan Sungai Mahakam. Pada Kamis, 15 Mei 2025, ia menawarkan buah ke salah satu kapal tugboat, lalu diikatlah perahu ketinting yang digunakan membawa buah itu.

Namun, penambatannya kurang sempurna. Lalu kapal tugboat lain menghubungi tugboat yang dinaiki Rivaldi untuk memberitahu bahwa perahu buah yang ditambat tersebut "Larut".

Ia yang nampak panik, langsung keluar dari kapal tugboat itu, dan mengejar dengan berenang. Namun Rivaldi tak mampu bertahan karena arus air sungai yang deras hingga akhirnya tenggelam.

"Ia tak mampu berenang dengan arusnya yang kencang dan diduga ada faktor kepanikan juga," imbuh Mardi.

Sewaktu kejadian, Rivaldi sudah tak terlihat lagi. Akhirnya perahu ketinting yang digunakannya diamankan warga sekitar.

"Korbannya dicariin ternyata sudah tidak ada lagi, begitulah informasi sementara yang kita dapatkan," imbuhnya. (*)

Editor: Redaksi