search

Daerah

Berita Peristiwa Hari IniTim SAR SamarindaRifqi Efendi

Air Sungai Meluap, Bocah 3 Tahun di Samarinda Tewas Terseret Arus

Penulis: Anggi Triomi
Selasa, 08 Oktober 2024 | 278 views
Air Sungai Meluap, Bocah 3 Tahun di Samarinda Tewas Terseret Arus
Tim gabungan saat mencari bocah 3 tahun yang semula dikabarkan terseret arus sungai di Samarinda. (Istimewa)

Samarinda, Presisi.co - Seorang bocah perempuan berusia 3 tahun bernama Nur Afifah terseret arus sungai yang meluap di belakang rumahnya, di Jalan Batu Cermin, Gang PU, RT 04, Kelurahan Sempaja Utara, Kecamatan Samarinda Utara. Insiden tragis ini terjadi pada Senin sore sekitar pukul 16.40 Wita pada Senin, 7 Oktober 2024.

Eka (38), bibi korban, menjelaskan bahwa kejadian ini berawal ketika nenek Afifah selesai memandikannya. Sang nenek meninggalkan Afifah sejenak untuk mencari popok. Namun, saat kembali, Afifah sudah tidak terlihat.

"Saat dicari ternyata Fifah buka pintu belakang. Pas disusul sudah terbawa arus sungai," ujarnya.

Saat itu, air sungai yang mengalir di belakang rumah panggung keluarga korban meluap akibat hujan deras, bahkan hampir menyentuh lantai rumah.

Pintu belakang yang terbuat dari seng dan tanpa grendel ini menghubungkan langsung ke sungai yang lebarnya sekitar dua meter dan memiliki kedalaman mencapai empat meter. Kondisi pintu yang tanpa penghalang dan meluapnya air sungai membuat Afifah dengan mudah terseret arus.

Nenek Afifah, Eamang (63), berusaha keras menyelamatkan cucunya. Ia lompat ke sungai dan menyusuri aliran sungai sambil memanggil cucunya.

"Dia pasti kedinginan. Karena dia belum sempat pakai baju," tangis Eamang penuh penyesalan.

Tim SAR Samarinda yang menerima laporan segera tiba di lokasi dan melakukan pencarian bersama warga sekitar. Setelah beberapa jam pencarian, sekitar pukul 21.00 Wita, tubuh Afifah ditemukan sekitar 100 meter dari lokasi awal ia terseret sudah dalam keadaan meninggal dunia.

Koordinator SAR Samarinda, Rifqi Efendi, mengonfirmasi penemuan korban dan menyatakan bahwa pencarian resmi dihentikan pada malam itu. (*)

Editor: Redaksi