Perbasi Kaltim Fokus Bina Atlet Muda, Ingin Tiap Kecamatan Miliki Lapangan Basket
Penulis: Muhammad Riduan
8 jam yang lalu | 0 views
Pertandingan Bola Basket pada Piala Wali Kota Samarinda Cup antar klub di GOR Segiri.(Presisi.co/Muhammad Riduan)
Samarinda, Presisi.co – Pengurus Provinsi Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Pengprov Perbasi) Kalimantan Timur menegaskan komitmennya untuk memperkuat pembinaan atlet muda melalui sejumlah program strategis, salah satunya pembangunan lapangan basket di setiap kecamatan.
Ketua Perbasi Kaltim, Darwin Tandrin, menyampaikan bahwa kelompok umur menjadi prioritas utama dalam setiap agenda kompetisi di wilayah Benua Etam. Ia menilai, pembinaan sejak dini akan memperkuat fondasi atlet-atlet basket Kaltim ke depan.
"Setiap turnamen ataupun kejuaraan di Kaltim harus menyertakan kelompok umur. Ini penting untuk menambah jam terbang dan membentuk mental bertanding mereka sejak dini," ujarnya, Rabu (30/4/2025).
Menjelang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) 2026 di Kabupaten Paser, Perbasi Kaltim akan mewajibkan setiap tim senior menyertakan minimal tiga pemain junior. Regulasi ini juga sudah diterapkan dalam kompetisi seperti Kaltim Basketball League (KBL) yang rutin digelar di Samarinda.
“Pembinaan harus berkelanjutan. Di ajang seperti Wali Kota Cup pun kami tekankan pentingnya kelompok umur karena mereka aset utama kita,” tambah Darwin.
Ia menjelaskan bahwa keberadaan kompetisi menjadi kunci dalam proses pembibitan atlet. Tanpa kompetisi yang rutin dan terstruktur, pengembangan talenta basket tidak akan berjalan maksimal.
Sebagai langkah konkret, Perbasi Kaltim telah menggagas pembangunan lapangan basket di setiap kecamatan. Fasilitas tersebut ditujukan untuk memberikan ruang positif bagi anak-anak dan remaja, sekaligus menjauhkan mereka dari pengaruh negatif seperti narkoba.
"Target saya adalah membangun sebanyak mungkin lapangan basket. Kalau tiap kecamatan punya, ini bisa jadi pusat kegiatan yang sehat dan sarana menjaring bibit unggul,” tegasnya.
Darwin juga menekankan bahwa menjadi atlet basket profesional bukanlah proses instan. Diperlukan kerja keras, latihan konsisten, dan pembinaan jangka panjang. Selain itu, kualitas perangkat pertandingan seperti wasit juga terus ditingkatkan demi mendukung atmosfer kompetisi yang sehat.
"Basket itu proses panjang. Kami awasi perkembangan atlet, baik fisik maupun mental bertanding mereka,” jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Darwin turut hadir memantau Kejuaraan Piala Wali Kota Samarinda Cup antar klub yang berlangsung di GOR Segiri. Ia menyampaikan apresiasi kepada Wali Kota Samarinda, Andi Harun, dan jajaran pemerintah kota atas dukungan terhadap perkembangan olahraga basket di daerah. (*)