search

Berita

Praboworelokasi warga Gaza ke IndonesiaPangkal Pinangkonflik gazarelokasi

Prabowo Siap Relokasi Sementara Warga Gaza, Lokasi Penampungan Rencananya di Pangkal Pinang

Penulis: Rafika
1 hari yang lalu | 160 views
Prabowo Siap Relokasi Sementara Warga Gaza, Lokasi Penampungan Rencananya di Pangkal Pinang
Presiden RI Prabowo Subianto. (Instagram/@prabowo)

Presisi.co - Pemerintah Indonesia dikabarkan telah menyiapkan lokasi penampungan bagi 1.000 warga Gaza yang rencananya akan direlokasi ke Tanah Air. Namun, pelaksanaannya masih menunggu instruksi langsung dari Presiden Prabowo Subianto.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul saat ditemui di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan, pada Kamis (17/4/2025).

"Kalau kami siap, menunggu arahan Presiden (Prabowo Subianto). Kami tentu mendukung apa yang menjadi keputusan Presiden dan kami persiapkan," kata Gus Ipul ditemui di Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis (17/4/2025), dilansir dari Suara.com.

Gus Ipul menjelaskan, ada beberapa lokasi yang telah dipertimbangkan untuk menjadi tempat evakuasi sementara warga Gaza. Salah satunya adalah Pangkal Pinang, Bangka Belitung.

"Ada beberapa tempat yang bisa jadi tempat untuk evakuasi. Salah satunya nanti di Pangkal Pinang. Kami sudah persiapkan jika memang ada arahan dari Presiden. Tapi kan instansi lain juga banyak yang siap," imbuhnya.

Meski demikian, hingga saat ini belum ada keputusan resmi dari Presiden mengenai jadi atau tidaknya relokasi tersebut.

Dipersoalkan DPR

Rencana Presiden Prabowo untuk mengevakuasi warga Gaza ke Indonesia ini memang menuai perhatian publik dan menimbulkan pro kontra. Ketua DPR RI Puan Maharani pun turut merespons kabar tersebut.

Menurut Puan, pemerintah perlu menjelaskan secara rinci apakah langkah ini bersifat evakuasi sementara atau justru relokasi permanen.

"Ya sampai saat ini kan belum ada penjelasan lanjut apakah ini mengevakuasi atau merelokasi, jadi kami dari DPR tentu saja menginginkan ada penjelasan lebih langsung lebih jelas," kata Puan di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (14/4/2025).

Ia menambahkan, DPR akan meminta keterangan dari pihak terkait, khususnya Kementerian Luar Negeri, mengenai rencana tersebut.

"Dan tentu saja dari kementerian luar negeri apa yang akan dilakukan bagaimana rencananya ada lain sebagainya," ujarnya.

Ketua DPP PDIP itu menekankan bahwa apapun bentuknya, baik evakuasi maupun relokasi, pemerintah perlu mempertimbangkan dampaknya secara menyeluruh di lapangan.

"Karena untuk melakukan apakah itu mengevakuasi atau merelokasi tentu saja dibutuhkan tindak lanjut yang lebih dalam untuk di lapangannya dalam pelaksanaan tersebut," pungkasnya.

Pernyataan Menteri Luar Negeri RI

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Sugiono menegaskan upaya evakuasi warga Gaza yang terluka akibat konflik bukan berarti relokasi permanen.

Menurutnya, rencana ini semata-mata bentuk kepedulian dan bantuan kemanusiaan yang ditujukan kepada warga Gaza.

Sugiono menegaskan, evakuasi tersebut dilakukan untuk sementara waktu. Pemerintah tidak bermaksud memindahkan mereka secara permanen ke Indonesia.

Lebih lanjut, politikus Gerindra itu menyebut Presiden Prabowo berkonsultasi terlebih dahulu dengan sejumlah pemimpin negara dalam kunjungannya ke Uni Emirat Arab, Turki, Qatar, Mesir, dan Yordania guna membahas rencana evakuasi tersebut.

Hasil konsultasi ini akan menjadi dasar utama dalam menentukan langkah lanjutan pemerintah terkait rencana evakuasi warga Gaza.

"Hasil konsultasi itulah nanti kemudian jadi pertimbangan untuk keputusan terakhirnya seperti apa, dari situlah kemudian mekanisme-mekanisme yang dijalankan berdasarkan kesepakatan semua," tutur Sugiono di Ankara, Turkiye, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (11/4/2025).

Ia menegaskan tidak akan ada langkah sepihak. Semua negara yang terlibat harus menyepakati rencana tersebut. Jika ada satu pihak saja yang tidak setuju, maka rencana itu tidak akan dijalankan.

"Jadi harus semuanya sepakat, harus semuanya setuju. Kalau ada yang tidak setuju, kalau ada yang tidak sepakat, berarti no deal kan. Semuanya harus setuju," kata Sugiono.

Sugiono juga meluruskan bahwa rencana evakuasi ini tidak berkaitan dengan relokasi permanen warga Gaza. Indonesia hanya berniat memberikan bantuan kemanusiaan atas dasar kepedulian.

"Sekali lagi, tidak dalam framing untuk merelokasi warga Gaza secara permanen, tetapi merupakan bentuk dari kepedulian kita untuk saudara kita yang berada di sana," ujarnya.

"Anak-anak, yatim pihak-pihak yang berada di sana. Kita bicara dengan semua pihak, langkah-langkah apa yang mungkin harus dilakukan dan sebaiknya dilakukan," kata Sugiono.

Lebih lanjut, Sugiono menegaskan Indonesia sejak awal menolak segala bentuk relokasi paksa terhadap warga Gaza. Bantuan yang disiapkan sepenuhnya bersifat sukarela dan dengan harapan mereka bisa kembali ke tanah asalnya ketika situasi memungkinkan.

"Dari awal juga kami sudah menyampaikan dari Kemenlu bahwa Indonesia tidak setuju dengan upaya relokasi paksa warga Gaza under any pretext dalam bentuk apapun, semua ini dilakukan harus sukarela dan harus dengan persetujuan dari semua pihak yang ada di Palestina," ujarnya. (*)

Editor: Rafika