search

Daerah

Perumdam Tirta KencanaPDAM SamarindaAir Bersih Samarinda

Unit Pelayanan Perumdam Samarinda Beroperasi 24 Jam Atasi Masalah Air

Penulis: Akmal Fadhil
22 jam yang lalu | 97 views
Unit Pelayanan Perumdam Samarinda Beroperasi 24 Jam Atasi Masalah Air
Direktur Pelayanan Perumdam Tirta Kencana Kota Samarinda, Widyastuti. (Presisi.co/akmal).

Samarinda, Presisi.co – Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Kencana Kota Samarinda telah menyiapkan unit pelayanan 24 jam untuk mengatasi permasalahan air bersih di Kota Tepian.

Direktur Pelayanan Perumdam Tirta Kencana Samarinda, Widyastuti Supertinah, menyampaikan bahwa langkah ini diambil sebagai bentuk respon cepat terhadap kebocoran jaringan air yang kerap terjadi.

"Selama ini memang masih ada kebocoran di beberapa jaringan air. Namun, dengan adanya unit yang beroperasi 24 jam, penanganan kendala air di Samarinda menjadi lebih cepat dibandingkan sebelumnya," jelasnya pada Selasa, 11 Maret 2025.

 

Selain menyiapkan unit pelayanan 24 jam, Perumdam Tirta Kencana juga tengah merancang proyek pembangunan dua instalasi pengolahan air (IPA) baru untuk meningkatkan kapasitas produksi air bersih di Samarinda.

Dua IPA yang akan dibangun adalah, IPA Berambai dengan kapasitas 25 liter per detik dan IPA Bendang 2 dengan kapasitas 400 liter per detik.

"Pembangunan ini diharapkan dapat mendukung target Wali Kota Samarinda untuk mencapai 100 persen sambungan air bersih bagi warga pada akhir tahun 2028," ungkap Widyastuti.

Widyastuti menjelaskan bahwa pembiayaan proyek ini berasal dari dua sumber berbeda:

IPA Berambai akan didanai melalui APBD Pemkot Samarinda. Sedangkan, IPA Bendang 2 akan menggunakan skema kerja sama dengan pihak swasta.

"Kami berharap pembangunan ini berdampak positif bagi peningkatan produksi air. Sementara itu, penyelesaian jaringan perpipaan juga dilakukan secara bertahap," ujarnya.

Ia menambahkan bahwa kerja sama dengan pihak swasta merupakan bagian dari program efisiensi, mengingat keterbatasan anggaran dari APBD.

"Ketika APBD tidak mampu mengalokasikan dana yang cukup, skema kerja sama menjadi solusi yang cukup efisien. Kami juga membuka opsi kontrak kerja sama dengan pihak lain," pungkasnya. (*)

Editor: Redaksi