Mengenal Partai Super Tbk, Partai Baru Besutan Jokowi yang Bakal Usung Konsep Seperti Perusahaan
Penulis: Rafika
5 jam yang lalu | 0 views
Presiden RI ke-7, Joko Widodo. (Ist)
Presisi.co - Publik dari berbagai kalangan baru-baru ini ramai membicarakan soal Partai Super Tbk. Isu Partai Super Tbk mencuat usai diungkapkan oleh Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi.
Sebelumnya, eks Menkominfo tersebut bertemu dengan Presiden RI ke-7, Joko Widodo (Jokowi), belum lama ini. Kala bertemu dengan Jokowi, Budi mengaku mereka membicarakan soal Partai Super Tbk.
Budi Arie menjelaskan bahwa partai ini dibentuk berdasarkan prinsip “dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.” Namun, ia enggan memberikan detail lebih lanjut terkait konsep partai tersebut.
"Partai Super Tbk, ya sudah terjemahin aja. Partai dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat," ucap Budie kepada wartawan.
Budi Arie kemudian menyarankan agar pertanyaan lebih lanjut mengenai Partai Super Tbk langsung diajukan kepada Jokowi. Ia enggan menjelaskan lebih lanjut.
Di sisi lain, Jokowi sendiri pernah mengungkapkan rencananya untuk membentuk partai politik (parpol) baru yang mengusung konsep seperti perusahaan terbuka atau Tbk.
Menurutnya, partai ini nantinya bisa dimiliki oleh seluruh anggotanya. Meski begitu, ayah Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka ini menegaskan rencana pembentukan partai itu masih dalam tahap pertimbangan.
"Masih dihitung, masih dikalkulasi. Belum tentu juga direalisasikan," tutur Jokowi saat tampil dalam sesi wawancara dengan Najwa.
Sebagaimana diketahui, Jokowi kini tak lagi memiliki partai usai dipecat oleh PDI Perjuangan (PDIP) pada Desember 2024 lalu. Tak hanya Jokowi, PDIP juga memecat anak dan menantu Jokowi, Gibran Rakabuming Raka yang kini menjadi Wapres RI dan Bobby Afif Nasution yang kini menjabat sebagai Gubernur Sumatera Utara.
Jokowi, Gibran, dan Bobby dipecat atas pertimbangan pelanggaran berat terhadap etik partai selama masa kontestasi Pilpres 2024.
Kini, langkah politik Jokowi selanjutnya tengah dinantikan, termasuk soal Partai Super Tbk yang digadang-gadang akan jadi kendaraan politik barunya. Sebelumnya, sempat beredar isu eks Gubernur DKI Jakarta itu akan gabung menjadi kader Gerindra atau Golkar. (*)