search

Berita

Sandy PermanaAktor Sandy PermanaSandy Permana ditusukSandy Permana meninggal

Tewas di Tangan Tetangga Sendiri, Sandy Permana Pernah Tegur Kebiasaan Mabuk Terduga Pelaku

Penulis: Rafika
1 hari yang lalu | 77 views
Tewas di Tangan Tetangga Sendiri, Sandy Permana Pernah Tegur Kebiasaan Mabuk Terduga Pelaku
Sandy Permana. (net)

Presisi.co - Meninggalnya aktor sinetron Misteri Gunung Merapi, Sandy Permana, tengah menjadi sorotan publik. Pasalnya, sang aktor tewas akibat ditikam oleh tetangganya sendiri pada Minggu, 12 Januari 2025 lalu.

Rupanya, Sandy Permana dan terduga pelaku sempat terlibat cekcok dalam sebuah rapat warga jelang akhir 2024 lalu. Adu mulut sengit sempat terjadi antara sang aktor dengan terduga pelaku.

Dalam rapat RT tersebut, Sandy Permana dan sejumlah warga menyampaikan keberatan dengan kebiasaan terduga pelaku mengonsumsi minuman keras (miras) kala itu.

"Memang ada keberatan dari warga tentang penertiban adanya kegiatan mengonsumsi miras di lingkungan ini," ungkap Sudarmaji selaku Ketua RT yang menaungi lingkungan tinggal Sandy Permana di Desa Cibarusah Jaya, Kabupaten Bekasi, Selasa (14/1/2025), disadur dari Suara.com.

Namun, terduga pelaku kala itu tidak terima dengan cara Sandy Permana menyampaikan aspirasinya karena dianggap terlalu arogan.

"Cara korban menyampaikan aspirasi ini memang dengan nada yang cukup tinggi dan juga dengan cara berdiri. Sedangkan kami semua duduk," jelas Sudarmaji.

"Spontan, si terduga ini nyeletuk, 'Biasa aja dong!'. Nah, korban yang saat itu berdiri, menghampiri korban sambil bilang, 'Lo yang biasa aja. Lo siapa? Lo bukan warga sini'," imbuhnya.

Untungnya, perselisihan Sandy Permana dengan terduga pelaku berhasil ditengahi oleh warga. Saat itu, keduanya sudah tidak dikuasi oleh emosi lagi dan rapat berjalan dengan kondusif hingga akhir.

"Kami kan tidak mau itu berlanjut, jadi kami selesaikan. Akhirnya sudah, debat itu selesai, sampai selesai acara tidak ada masalah apa-apa," kisah Sudarmaji.

Beberapa hari setelahnya, Sandy Permana melapor ke Ketua RT bahwa dirinya berencana melayangkan somasi kepada terduga pelaku atas dugaan pengancaman.

"Sekitar satu atau dua hari setelah pertemuan, korban berencana memberikan somasi ke terduga pelaku. Dia merasa terancam dengan pelaku, tapi spesifikasinya apa saya juga tidak tahu," jelas Sudarmaji.

Rencana somasi yang hendak dilayangkan Sandy Permana kepada terduga pelaku itu membuat Sudarmaji kaget. Pasalnya, Sudarmaji menganggap masalah itu sudah selesai saat terakhir kali mereka cekcok.

"Saya anggap ini sudah clear, karena ada percakapan di akhir kejadian, 'Ya sudah, selesai aja'," kata Sudarmaji.

Selain itu, terduga pelaku juga mendengarkan keluhan yang disampaikan Sandy Permana dan warga-warga lainnya. Ia mulai mengurangi kebiasaan mengonsumsi miras di area lingkungan tinggalnya.

Oleh karenanya, Sudarmaji pun tidak menyangka terduga pelaku malah menusuk Sandy Permana pada Minggu (12/1/2025) hingga meregang nyawa. Sejak mereka cekcok sampai hari kejadian, Sudarmaji melihat seperti sudah tidak ada ketegangan lagi di antara mereka.

"Biasa aja. Tidak ada yang terlihat mencolok atau ada yang aneh. Makanya kami menganggap semua sudah selesai, semua sudah biasa saja," pungkas Sudarmaji. (*)

Editor: Rafika