Penulis: Rafika
Presisi.co - Sosok yang akan mengisi posisi Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan (PDIP) kini menjadi pertanyaan besar usai Sekjen PDIP saat ini, Hasto Kristiyanto, ditetapkan sebagai tersangka tindak pidana korupsi oleh KPK.
Meski begitu, Ketua DPP PDIP, Said Abdullah, menyampaikan partainya belum ada pembahasan mengenai pengganti Hasto.
"Belum ada (pembahasan)," kata Said Abdullah di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (8/1/2025), disadur dari Suara.com.
Terkait apakah ke depannya Hasto akan mengudurkan diri buntut penetapannya sebagai tersangka atau adanya pergantian posisi, Said menyebut itu semua tergantung Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Pak Hasto apakah akan ada pergantian kursi Sekjen? Apakah Pak Hasto akan mengundurkan diri? Itu semua adalah wilayah otonomi internal partai," katanya.
Menurutnya, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) partai telah mengamanatkan semua kepada Megawati.
"Dan memang harus diakui, suka tidak suka, tapi AD ART kami, konstitusi kami, mengamanatkan itu wilayahnya Ibu Megawati," sambungnya.
Sebelumnya, anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Aria Bima, mengungkapkan bahwa partainya hampir pasti telah mendiskusikan sosok yang akan menggantikan Hasto Kristiyanto sebagai Sekretaris Jenderal PDIP.
Meski demikian, ia mengaku belum mengetahui siapa saja nama-nama yang diusulkan untuk menjadi calon pengganti Hasto.
"Saya ndak tahu (usulan namanya), karena ini masalah kepartaian di internal partai, ya pasti sudah dibicarakan," kata Aria di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (30/12/2024).
Lebih lanjut, ia mengatakan pembahasan soal siapa yang akan menjadi Sekjen partai tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Apalagi, PDIP merupakan salah satu partai besar di Tanah Air.
"Nah pembicaraannya apa, nah PDIP ini kan bukan partai ecek-ecek, PDIP ini partai cukup matang dari berbagai dinamika, sejak Orba, reformasi zaman kita berkuasa, zaman 10 tahun di luar kekuasaan sudah cukup matang, yang semacam ini sudah ada SOP-nya, yang tidak membuat konstraksi di dalam internal partai kita," ujarnya.
Kendati begitu, ketika ditanya apakah Kongres partai tahun depan akan ada pergantian Sekjen, ia mengaku belum tahu.
Untuk diketahui, KPK telah menetapkan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto sebagai tersangka setelah ekspose atau gelar perkara yang dilakukan oleh pimpinan KPK yang baru di bawah kepemimpinan Setyo Budiyanto.
Hasto disebut sebagai tersangka bersama-sama buronan Harun Masiku diduga menyuap mantan Komisioner KPU, Wahyu Setiawan.
Hasto disangkakan melanggar Pasal 5 Ayat 1 huruf a atau Pasal 5 Ayat 1 huruf b atau Pasal 13 UU 31/1999 sebagaimana telah diubah dengan UU 20/2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Juncto Pasal 55 Ayat 1 ke-1 KUHP.
Hasto bahkan menyandang tersangka di dua perkara yakni perkara suap dan penghalangan penyidikan kasus Harun Masiku. (*)
Editor: Rafika
