search

Berita

penembakan bos rentalTNI AL

Kronologi Penembakan oleh Oknum TNI AL, Anak Bos Rental yang Jadi Korban Bongkar Fakta Baru

Penulis: Rafika
Selasa, 07 Januari 2025 | 917 views
Kronologi Penembakan oleh Oknum TNI AL, Anak Bos Rental yang Jadi Korban Bongkar Fakta Baru
Ilustrasi penembakan. (pixabay)

Presisi.co - Kasus penembahan bos rental mobil berinisial IAR di Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak oleh anggota TNI AL tengah menjadi sorotan publik. Terkini, TNI AL telah menetapkan tiga orang anggotanya sebagai tersangka kasus penembakan tersebut, yakni Sert AA, Sertu BH, dan KLK BA.

Anak bos rental mobil, Rizky Agam, membeberkan fakta mengejutkan dalam kronologi insiden yang merenggut nyawa ayahnya.

Ia mengaku dirinya sudah mendapat ancaman todongan pistol sebelum terjadi penembakan. Namun, ia tidak merinci ancaman tersebut berasal dari pihak TNI atau polisi.

"Jadi awal mulanya itu kita sudah ditodongkan pistol terlebih dahulu pada saat di Pandeglang," kata Rizky Agam di kantor Koarmada TNI AL, Jakarta Pusat, Senin (6/1/2025), sebagaimana diberitakan Suara.com.

Merasa terancam, Rizky dan keluarganya mencoba meminta bantuan dari pihak kepolisian untuk mendapatkan perlindungan.

“Kita sudah ditodong pistol. Saya dan keluarga meminta tolong pada siapa kalau bukan pada polisi," ujarnya.

Agam juga menuturkan permintaan pendampingannya ke Polsek Cinangka tidak ditanggapi dengan baik. Petugas di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) menyarankan agar ia dan keluarganya sendiri yang mengejar mobil mereka yang diduga digelapkan, sebelum kasusnya diselesaikan di kantor polisi.

"Jadi pas waktu saya konfirmasi ke anggota piket, 'Kamu ke sana aja susulin mobil kamu,' kata dia. Nanti kalau penyelesaiannya di sini. Jadi saran dari petugas piket pada saat kita sudah mendapatkan penolakan itu sangat tidak masuk akal ya," jelas Agam.

Lebih lanjut, ia menambahkan, saat kejadian, ada empat orang dari pihak pelaku penembakan. Namun, saat ini hanya tiga anggota TNI AL yang telah ditahan terkait insiden tersebut.

Agam mendesak agar dugaan keterlibatan para anggota TNI itu dalam sindikat penggelapan mobil juga diselidiki lebih lanjut.

"Logikanya, mobil mana ada yang murah seharga Rp40 juta. Dan ketika dia beli mobil benar, tidak mungkin ada pengawalan dari jauh untuk menodongkan pistol," ujarnya.

Ia mengatakan, mobil Honda Brio yang digelapkan pelaku, dibeli ayahnya dengan harga Rp185 juta dengan tujuan disewakan. Namun, GPS mobil itu dimatikan sekitar pukul 02.00 WIB.

Hal itu tentu memicu kecurigaan dari pihak perental hingga berujung pengejaran. Rizky akhirnya menemukan mobil tersebut di rest area KM 45 Tol Jakarta-Merak.

Namun, ia mengatakan, pihak pembeli, Sertu AA, tidak mau diajak berbicara baik-baik. Bahkan, ayahnya tewas ditembak oleh KLK B, yang saat itu menjadi pengawal AA.

"Ayah saya telah menjadi korban penembakan yang sangat sadis," pungkasnya. (*)

Editor: Rafika