search

Daerah

Bawaslu KaltimPengawasan PemiluKampanye Pilkada 2024Pilgub Kaltim

Bawaslu Kaltim Awasi Pertemuan Tertutup di Masa Kampanye Hingga Agenda DPRD Kaltim

Penulis: Giovanni Gilbert Anras
Rabu, 13 November 2024 | 234 views
Bawaslu Kaltim Awasi Pertemuan Tertutup di Masa Kampanye Hingga Agenda DPRD Kaltim
Ketua Bawaslu Kaltim, Hari Darmanto. (Presisi.co/Gio)

Samarinda, Presisi.co – Badan Pengawas Pemilu Kalimantan Timur (Bawaslu Kaltim) terus memperketat pengawasan terhadap kegiatan kampanye Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim, termasuk pada masa reses anggota DPRD Kaltim.

Ketua Bawaslu Kaltim, Hari Darmanto mencatat adanya 276 kegiatan pertemuan terbatas di masa kampanye. Pasangan calon nomor urut 2, Rudy-Seno tercatat sebagai yang paling aktif menggelar kampanye, disusul pasangan nomor urut 1, Isran-Hadi.

Balikpapan, Samarinda, dan Kutai Kartanegara menjadi wilayah dengan intensitas kampanye tertinggi untuk pemilihan gubernur. Sedangkan, untuk pemilihan wali kota, aktivitas kampanye tertinggi terdapat di Bontang.

Dari hal tersebut, Hari bilang, terdapat tantangan dalam proses kampanye jelang pencoblosan pada tanggal 27 November mendatang. Karena, selama seminggu terakhir, terdapat anggota DPRD Kaltim yang sedang melaksanakan reses di daerahnya masing-masing.

"Itu menjadi tantangan tersendiri untuk Bawaslu Kaltim. Karena kami harus mengantisipasi kampanye terselubung dalam kegiatan reses dari anggota dewan," kata Hari pada Rabu, 13 November 2024.

Hari mengingatkan, kepada para pengawas pemilu seluruh daerah dalam mengawasi kegiatan reses agar tetap sesuai dengan fungsi legislatif dan tidak disalahgunakan sebagai alat kampanye.

“Seluruh jajaran Bawaslu, mulai dari kabupaten, kota, hingga kecamatan, diimbau melakukan pengawasan ketat selama masa reses,” tegasnya.

Selain itu, Hari juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk melakukan pengawasan dan melaporkan jika menemukan indikasi kecurangan dalam kampanye maupun selama reses. Dukungan masyarakat dianggap penting untuk menjaga netralitas dan keadilan proses Pemilu di Kaltim.

“Selain itu, kami juga berharap, masyarakat bisa meningkatkan kembali literasi digital agar bisa mengkritisi konten-konten yang beredar di sosial media. Disaring dulu sebelum melakukan sharing,” tutup Hari. (*)

Editor: Redaksi