Penulis: Giovanni Gilbert Anras
Samarinda, Presisi.co - Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur terus mengupayakan agar cabang olahraga panahan bisa berkembang menjadi industri olahraga yang berkelanjutan.
Prestasi gemilang tim panahan Kaltim di ajang nasional dan internasional menjadi dasar dari dorongan ini. Di PON XXI/2024 Aceh-Sumatera Utara, tim panahan Kaltim berhasil membawa pulang enam medali, termasuk dua emas dari nomor compound perorangan putri dan compound beregu putri.
Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga (PPO) Dispora Kaltim, Rasman Rading menyebut, minat dan dukungan untuk olahraga panahan terus meningkat.
Menurutnya, prestasi di level nasional dan internasional menunjukkan bahwa cabang olahraga ini memiliki potensi besar untuk berkembang lebih jauh, baik dari sisi prestasi maupun sebagai sport industry.
“Kami melihat bahwa panahan ini bisa menjadi sport industry di Kaltim, terlebih prestasi atlet-atlet kita sudah terbukti. Selain itu, banyak pihak yang mulai mengadakan kejuaraan panahan, dan ini sangat potensial untuk terus dikembangkan,” ungkap Rasman saat ditemui usai ajang Open Tournament Kejuaraan Nasional Panahan Piala Panglima TNI 2024, Jumat, 1 November 2024.
Dispora Kaltim juga mendorong pihak swasta untuk ikut serta mengadakan kejuaraan atau kegiatan panahan di Kaltim.
Selain biaya yang relatif terjangkau, kegiatan ini dianggap dapat menguatkan sport industry sekaligus menjangkau minat masyarakat lebih luas.
"Kami siap bekerjasama dengan lembaga-lembaga yang tertarik mengadakan kegiatan panahan di Kaltim," tambah Rasman.
Lebih jauh, ia mengungkapkan bahwa cabang panahan di Kaltim telah berkembang pesat, dengan semakin banyaknya klub panahan yang terbentuk di sekolah-sekolah, mulai dari tingkat taman kanak-kanak hingga sekolah dasar.
Hal ini sejalan dengan program pemanduan bakat yang diinisiasi Dispora Kaltim bersama Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) Kaltim untuk mencari bibit-bibit unggul sejak dini.
“Kami berharap Perpani Kaltim bisa lebih aktif melakukan pemanduan bakat. Selain untuk mencari atlet yang berpotensi, anak-anak kita juga bisa terbiasa dengan kegiatan positif sehingga mengurangi ketergantungan pada gadget yang bisa mengganggu karakter dan prestasi mereka,” ujar Rasman. (*)
Editor: Ridho
