Seno Aji: Pendidikan Gratis Hingga S3 Agar Pemuda Kaltim Makin Kompetitif
Penulis: Giovanni Gilbert Anras
Selasa, 29 Oktober 2024 | 462 views
Samarinda, Presisi.co - Calon Wakil Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Seno Aji mengungkapkan rencana strategis yang sudah disiapkan untuk meningkat kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Benua Etam melalui pendidikan gratis.
"Dengan pendidikan gratis, kami ingin menciptakan SDM unggul dan kompeten,” kata Seno saat menghadiri Kongkow Pemoeda di Cafe Kong Djie pada Senin, 28 Oktober 2024 malam.
Seno menyebut, Program pendidikan gratis dari tingkat SMA hingga S3 yang menjadi bagian dari misi Gratispol, Rudy-Seno itu bakal menjadikan generasi muda Kaltim menajdi lebih kompetitif dengan bekal pendidikan yang lebih komplit.
Kendati demikian, Seno tak menampik betapa besarnya biaya yang harus dikeluarkan oleh para orang tua untuk menyekolahkan anak-anaknya hingga ke bangku kuliah. Dari data yang ia kantongi, ada sekitar 10% dari pemuda Kaltim yang berjumlah satu juta orang tidak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, dengan alasan utama keterbatasan biaya.
"Kenapa tidak kuliah? Karena tidak punya uang. Mereka lebih memilih bekerja serabutan, yang membuat tenaga kerja kita kurang terlatih dan tidak memiliki keterampilan yang cukup," ucap Seno.
Bahkan, melalui riset internal tim Rudy-Seno, dari 179.000 pemuda yang seharusnya berkuliah di Kaltim, baru 108.000 yang dapat berkuliah. Kondisi ini dianggap Rudy-Seno, baru bisa teratasi dengan program yang mereka tawarkan ditiap kampanye mereka.
Lanjut dikatakan Seno. Kaltim sebagai ibu kota negara akan menjadi magnet bagi para pendatang. Ruang-ruang potensial ke depan, harus benar-benar dikuasai oleh generasi-generasi emas, sebagaimana yang ingin mereka capai saat terpilih dalam Pilgub Kaltim.
“Pemuda Kaltim harus siap bersaing dengan mereka yang datang dari luar daerah. Kami ingin menciptakan generasi emas Kaltim yang kompetitif dan berdaya saing tinggi,” tegasnya.
Melalui program pendidikan gratis tersebut, Seno menegaskan pentingnya penyaringan akademik, agar mahasiswa tetap termotivasi untuk berprestasi dan menyelesaikan pendidikan.
"Kami harap, mahasiswa bisa lulus tepat waktu dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal yang ditetapkan. Beasiswa akan diberikan dengan pengawasan ketat untuk memastikan mereka tetap aktif dan berkomitmen,” pungkasnya. (*)