search

Daerah

Berita Kukar Hari IniPabrik Rumput LautDisperindag KukarPotensi Wilayah Pesisir

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Siap Beroperasi 2025, Mesin Produksi Tiba Pekan Depan

Penulis: Anggi Triomi
10 jam yang lalu | 119 views
Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Siap Beroperasi 2025, Mesin Produksi Tiba Pekan Depan
Plt Kepala Disperindag Kukar, Sayid Fathullah. (Istimewa)

Kutai Kartanegara, Presisi.co - Pengadaan mesin pabrik rumput laut di Kecamatan Muara Badak dijadwalkan tiba pekan depan. Sementara itu, proses pembangunan fasilitas penunjang di pabrik tersebut kini dalam tahap penyelesaian. Informasi ini disampaikan oleh Plt Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kutai Kartanegara, Sayid Fathullah, saat ditemui di ruang kerjanya pada Jumat 18 Oktober 2024.

Sayid Fathullah menegaskan bahwa pembangunan pabrik dan pengadaan alat mesin pabrik rumput laut ditargetkan rampung pada Desember 2024. Sehingga pada 2025, pabrik tersebut dapat dilaunching dan langsung dioperasikan.

"Pekan depan, mesin rumput laut akan datang dan dirakit sesuai dengan tempatnya. Mesin ini nantinya mampu memproduksi rumput laut dalam jumlah besar," ungkapnya.

Diperkirakan mesin tersebut mampu memproduksi sekitar 150-200 ton rumput laut per bulan menjadi powder atau tepung. Bahan baku di wilayah pesisir yang melimpah dinilai dapat terserap dengan baik oleh pabrik ini, sehingga mendukung hasil budidaya para petani rumput laut setempat.

"Pesisir ini memiliki potensi rumput laut yang sangat melimpah, maka harus didukung dengan daya beli yang baik agar petani rumput laut tidak mengalami kerugian," tambahnya.

Saat ini, selain menunggu penyelesaian bangunan, pihak Disperindag juga tengah mempersiapkan pengelola pabrik yang handal agar operasional pabrik dapat segera berjalan setelah rampung.

"Nantinya, dengan pengelola yang kompeten, kita bisa melakukan inovasi dalam pemanfaatan bahan baku rumput laut, yang tidak hanya diolah menjadi powder, tetapi juga menjadi produk turunannya seperti kosmetik dan bahan pangan seperti mie instan," jelasnya.

"Pesisir ini memiliki potensi rumput laut yang sangat melimpah, maka harus didukung dengan daya beli yang baik agar petani rumput laut tidak mengalami kerugian," tambahnya.

Saat ini, selain menunggu penyelesaian bangunan, pihak Disperindag juga tengah mempersiapkan pengelola pabrik yang handal agar operasional pabrik dapat segera berjalan setelah rampung.

"Nantinya, dengan pengelola yang kompeten, kita bisa melakukan inovasi dalam pemanfaatan bahan baku rumput laut, yang tidak hanya diolah menjadi powder, tetapi juga menjadi produk turunannya seperti kosmetik dan bahan pangan seperti mie instan," jelasnya.

Sayid Fathullah berharap, kehadiran pabrik rumput laut ini akan memberikan dampak positif bagi masyarakat, terutama para petani rumput laut, serta membuka lapangan pekerjaan di sekitar wilayah tersebut. (*)

Editor: Redaksi