Dubes Kanada Bahas Peluang Investasi dan Pengelolaan Lahan Eks Tambang Bersama Pemprov Kaltim
Penulis: Giovanni Gilbert Anras
Selasa, 10 September 2024 | 388 views
Samarinda, Presisi.co - Duta Besar (Dubes) Kanada, Jess Dutton meninjau program kerja sama pengembangan mangrove di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), sekaligus membuka peluang investasi di sektor lainnya.
Ia melakukan kunjungan resmi ke Kalimantan Timur (Kaltim) pada Selasa (10/9/2024). Selain melakukan tinjauan, kunjungan tersebut merupakan silaturahmi dengan Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim, Akmal Malik.
Akmal Malik menyatakan selain lingkungan, Kanada juga berminat dalam pengembangan pendidikan dan infrastruktur di Kaltim.
"Investor pasti ingin berinvestasi ke daerah yang memiliki infrastruktur memadai, dan Kaltim memiliki infrastruktur yang cukup baik," ungkap Akmal saat menerima Dubes Kanada di VVIP Room Rumah Jabatan Gubernur Kaltim.
Dalam pertemuan tersebut, ia memaparkan potensi besar Kaltim yang kaya akan sumber daya alam seperti batu bara, minyak, gas, serta sektor pertanian dan perkebunan kelapa sawit. Namun, ia mengakui bahwa tantangan utama Kaltim adalah penanganan lahan pascatambang.
"Masalah Kaltim ada di masa depan, terutama setelah eksploitasi sumber daya alam. Ini tidak mudah, tapi kami sudah mulai melakukan transformasi," jelas Akmal.
Menurutnya, Kaltim memiliki sekitar 50 hektare lebih lahan eks tambang yang berpotensi dikelola untuk pertanian.
"Kanada mungkin bisa membantu Kaltim mengubah lahan eks tambang menjadi lahan pertanian produktif, sehingga udara Kaltim semakin segar," tambah Akmal.
Jess Dutton menyambut baik penjelasan tersebut, menyatakan bahwa Kanada memiliki pengalaman dalam pengelolaan lahan pascatambang. Namun, ia menyebutkan bahwa Kanada akan melihat lebih lanjut perusahaan atau NGO mana yang dapat melakukan kerja sama.
Maka dari itu, ia menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara lingkungan dan pertumbuhan ekonomi di Kaltim, serta peran Kaltim sebagai penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN).
"Investasi sangat strategis bagi Kaltim, apalagi sebagai penyangga IKN. Kami akan mendukung masuknya investasi," pungkasnya.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kaltim, Sri Wahyuni, turut menjelaskan bahwa Pemprov Kaltim sudah bekerja sama dengan World Bank melalui program penurunan emisi berbasis hasil (result based payment/RBP).
Dalam program ini, Kaltim memiliki tanggung jawab menurunkan emisi karbon hingga 22 juta ton dengan kompensasi USD 110 juta, dan saat ini sudah menerima pembayaran sebesar USD 20,9 juta dari World Bank.
Duta Besar Jess Dutton menyatakan kegembiraannya bisa berkunjung ke Kaltim dan sangat tertarik dengan paparan yang disampaikan oleh Pj Gubernur. Ia juga memuji komunikasi Akmal Malik yang fasih berbahasa Inggris.
"Penjelasan yang sangat baik. Mengapa tidak kami berinvestasi di sini melalui NGO atau perusahaan? Terima kasih, Pak Gubernur, sudah menerima kami dengan baik. Saya akan berkunjung lagi di lain kesempatan," ujar Jess Dutton. (*)