Memupuk Peran Masyarakat untuk Melestarikan Warisan Budaya di Samarinda
Penulis: Giovanni Gilbert Anras
Senin, 26 Agustus 2024 | 488 views
Samarinda, Presisi.co - Kepala Museum Kota Samarinda, Ainun Jariahdi, menekankan pentingnya pembinaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang tidak hanya fokus pada sertifikasi, tetapi juga pada upaya menjaga dan mengharmonisasikan kebudayaan lokal.
Ainun menyoroti bagaimana kebudayaan harus dilihat sebagai bagian integral dari identitas kota Samarinda yang patut dilestarikan.
"Pembinaan SDM tidak hanya tentang sertifikasi, tetapi juga bagaimana kita menjaga dan melestarikan kebudayaan itu sendiri," ujar Ainun selepas Sosialisasi Pembinaan SDM dan Inovasi dalam Pemajuan Kebudayaan di Hotel Harris pada Senin, 26 Agustus 2024.
Ia mengingatkan bahwa budaya di Samarinda kerap diabaikan. Padahal peran serta masyarakat lokal sangat penting dalam menjaga warisan budaya tersebut.
Selain itu, ia juga khawatir terhadap kondisi tempat-tempat bersejarah yang kini beralih fungsi.
"Ini juga menjadi perhatian direktur kebudayaan. Kita tidak hanya bicara SDM, tetapi juga tentang kondisi lingkungan yang menjadi tempat lahir dan berkembangnya budaya," katanya.
Ainun mendesak pemerintah baik di tingkat kota, kabupaten, maupun provinsi untuk lebih peka dan bertindak nyata dalam melindungi situs-situs budaya yang terancam punah.
Ia menambahkan, pelestarian budaya bukan hanya tanggung jawab sektor budaya saja, tetapi memerlukan kolaborasi lintas sektor.
"Jangan sampai situs-situs budaya kita hilang atau punah karena eksplorasi tambang. Ini harus menjadi perhatian kita bersama," tegas Ainun.
Dengan adanya kolaborasi ini, nilai-nilai budaya yang ada di Kalimantan Timur, khususnya Samarinda, dapat terus dilestarikan terlebih dengan hadirnya Ibu Kota Nusantara di Benua Etam.
"Pemerintah harus memperhatikan dan mendukung tenaga-tenaga budaya yang berjuang melindungi warisan kita," tutup Ainun.
Di sisi lain, Wakli Ketua Komisi IX DPR RI, Hetifah Sjaifudian yang hadir melalui virtual meeting mendorong anak muda Kaltim untuk melestarikan kebudayaan daerah agar tidak tergerus kehadiran kebudayaan asing.
"Anak muda di Kaltim harus bisa mencintai budaya daerah yang ada. Jangan sampai budaya asing mendegradasi budaya kita sendiri," ucap Hetifah
Ia menganggap, Kaltim akan menjadi sentral pemajuan kebudayaan. Apalagi dengan hadirnya IKN. Maka dari itu, warga daerah harus melestarikan kebudayaan daerah agar tidak tergerus dengan perkembangan zaman. Apalagi, dengan kemunculan berbagai kebudayaan asing yang lebih menarik daripada kebudayaan daerah. (*)