search

Daerah

Andi HarunAinun NajibPemkot SamarindaBig DataPengambilan Kebijakan

Wujudkan Satu Data Samarinda, Andi Harun Gandeng Praktisi Teknologi Ainun Najib

Penulis: Rafika
Selasa, 25 Juni 2024 | 388 views
Wujudkan Satu Data Samarinda, Andi Harun Gandeng Praktisi Teknologi Ainun Najib
Teks foto: Wali Kota Samarinda, Andi Harun, dalam diskusi “Siapa Bakal Calon Wakil Wali Kota Layak Dampingi Andi Harun” di Setiap Hari Kopi, Jalan Ir. Juanda, Samarinda, Sabtu (22/6/2024). (Rafika/Presisi.co)

Samarinda, Presisi.co - Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda dalam satu tahun belakangan ini tengah mewujudkan penerapan sistem Satu Data Samarinda untuk mendukung proses pengambilan kebijakan.

Hal ini disampaikan Wali Kota Samarinda, Andi Harun dalam diskusi politik bertajuk “Siapa Bakal Calon Wakil Wali Kota Layak Dampingi Andi Harun” saat menanggapi kritikan dari salah satu bakal calon wakil wali kota, Daniel Mahendra Yuniar, yang menyebut bahwa Samarinda belum memiliki sistem satu data.

“Jika ditanya apa kelemahan beliau (Andi Harun), saya akan dengan tegas mengatakan beliau belum membangun rumah data,” ujar Daniel, Sabtu (22/6/2024).

Menurutnya, keberadaan big data diperlukan di Samarinda untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik serta memastikan proses pembangunan dilakukan dengan terencana berdasarkan data yang komprehensif dan terkoordinasi.

“Agar pembangunan itu bukan comot-comot secara parsial, kita sudah tahu bahwa sistem tata kelola Kota samarinda sudah berjalan, dan sistem itu akan bisa lebih berjalan secara transparan jika big data benar-benar dimiliki secara komprehensif oleh pemkot,” paparnya.

Menanggapi pernyataan Daniel, Andi Harun mengatakan pihaknya menggandeng praktisi teknologi yang menetap di Singapura, Ainun Najib, guna mematangkan sistem Satu Data Samarinda.

“Minggu ini atau minggu depan saya akan kirim 5-6 org teknis Pemkot untuk melakukan diskusi dengan Mas Ainun di Singapura,” ucap Andi Harun.

Menurutnya, sistem Satu Data Samarinda ini akan menghubungkan berbagai sumber data dari berbagai instansi pemerintah sehingga data yang dihasilkan lebih komprehensif dan mudah diakses.

“Kita akan membentuk data geospasial di semua sektor agar menjadi referensi mulai dari perencanaan program, pelaksanaan, sampai pengendalian dan pengawasan,” tutupnya.

Untuk diketahui, Ainun Najib adalah seorang tokoh muda Nahdlatul Ulama (NU) sekaligus praktisi teknologi informasi asal Gresik, Jawa Timur, yang saat ini berdomisili di Singapura.

Pada tahun 2014, ia mendirikan situs KawalPemilu.org, sebuah platform crowdsourcing untuk digitalisasi dan penghitungan hasil pemilihan presiden. Situs ini menjadi salah satu sumber data penting dalam mengawasi jalannya pemilu dan mencegah kecurangan.

Pada tahun 2020, Ainun Najib mendirikan situs KawalCOVID19.id, sebuah platform untuk memantau data terkait pandemi COVID-19 di Indonesia. Situs ini menyediakan informasi tentang jumlah kasus, sebaran virus, dan data lainnya yang berguna untuk masyarakat. (*)

Penulis: Rafika
Editor: Ridho M