Mengenal Profil Generasi Z dan Bisnis di Indonesia
Penulis: Redaksi Presisi
Sabtu, 08 Juni 2024 | 902 views
Presisi.co - Bonus demografi akan dialami Indonesia pada periode tahun 2020 hingga 2030. Jumlah penduduk produktif di rentang umur 15 tahun hingga 64 tahun di masa itu akan lebih besar jika dibandingkan jumlah penduduk yang tidak produktif berusia di bawah 5 tahun dan di atas 64 tahun. Hal ini akan menjadi sia-sia jika lowongan kerjanya tidak tersedia.
Di tahun 2024 ini jumlah pengangguran di kalangan Generasi Z, yang lahir antara tahun 1997 sampai 2012 cukup tinggi. Per Agustus 2023, tingkat pengangguran terbuka (TPT) penduduk berusia 9 tahun hingga 24 tahun mencapai hingga 19,40%. Hal ini mengkhawatirkan. Sebagai solusinya maka mereka perlu dipicu agar mampu berbisnis, menciptakan peluang kerja menjadi wirausaha.
Profil Generasi Z
Karakteristik dan perilakunya berbeda dengan generasi sebelumnya. Ciri khas generasi Z Indonesia yang menonjol adalah keterampilan dan pengetahuan teknologinya yang sangat tinggi. Gen Z ini tumbuh dan berkembang di tengah era digital, sehingga sangat akrab dengan penggunaan internet, dan media sosial, serta perangkat mobile. Generasi Z juga dikenali sebagai generasi yang kreatif dan inovatif. Dengan berbagai terobosan gagasan baru yang segar serta keberaniannya dalam mengambil risiko guna menciptakan produk layanan baru.
Gen Z ini juga memiliki preferensi serta nilai-nilai yang berbeda dengan generasi sebelumnya. Peran teknologi dan digitalisasi menjadi faktor penting dalam bisnis Generasi Z. Kelompok rentang usia ini lebih suka berbelanja secara daring serta mengandalkan media sosial atau influencer guna memperoleh informasi tentang produk atau layanan.
Beberapa Gen Z yang Sukses Berbisnis
Dengan menjadi pengusaha maka tingkat pengangguran di kalangan generasi Z dapat diatasi. Hal ini bukan hal yang mustahil. Terbukti telah ada beberapa pebisnis yang telah mencapai kesuksesannya di usianya yang masih muda tersebut.
Meski masih dalam masa pendidikan dan kurang pengalaman namun telah berani ambil risiko dan terjun menggeluti dunia bisnis. Berikut diantaranya yang bisa menjadi contoh dan menginspirasi.
Kevin Ciang
Sejak usia 17 tahun ia telah menjadi pendiri aplikasi Sosial Media Sestyc. Bersama 4 temannya ia pun membuat aplikasi mirip Instagram dengan tampilan yang lebih sederhana, yang didominasi warna putih dan biru. Penggunanya dapat membagikan foto, dan mengirim pesan instan, serta melakukan panggilan gratis. Aplikasi itu kini telah diunduh hingga lebih dari 1.100.000 kali di toko aplikasi Google, dan Play Store juga App Store.
Ammar Mandili
Ia mendirikan PT Mandili Usaha Sentosa di Bekasi, Jawa Barat. Amar telah terbiasa berbisnis sejak masih SMP. Lewat akun instagram Indohaircut maka ia pun memulai bisnis Barbershopnya, dan memiliki produk rambut Though Clay. Penghasilannya kini mencapai 35 juta per hari. Dari home industri yang semula hanya memperkerjakan tetangga sekitar rumahnya, kini ia telah mampu membuka lowongan kerja dengan bisnis aneka produk rambutnya.
Almeyda Nayara Alzier
Di usia 12 tahun dengan modal 50 Ribu Rupiah saja, Naya telah berhasil membuat slime. Teksturnya unik dan bisa diregangkan atau dipadatkan. Selain untuk mainan, slime juga dapat digunakan dalam beberapa percobaan ilmiah sederhana guna menunjukkan sifat-sifat bahan tertentu. Ia pun sukses berjualan slime, dengan pendapatan yang mencapai 60 juta Rupiah per bulan, dan membuka toko offline, dengan 8 karyawan.
Mauliana Putri
Gadis di usianya 18 tahun ini telah sukses memasarkan Masker Wajah bermerk Mauliana Herbal. Dengan pesanan dari berbagai wilayah di Indonesia, dan beberapa negara tetangga seperti Malaysia, dan Singapura, juga Philipina, serta Brunei Darussalam.
Putri Nabila
Bermula iseng membuat baju daur ulang, maka di usianya yang ke 18 tahun ia pun telah sukses menekuni bisnis fashionnya Our Trashes. Modal awalnya adalah 600 ribu Rupiah, dengan 6 produk pertamanya yang dalam waktu sepekan mampu terjual dengan harga 200 ribu Rupiah. Lalu di tahun 2019 itu beberapa bulan berikutnya ia pun mampu menjual hingga 80 baju per pekan.
Amanda Manopo
Bisnis kosmetik masker wajahnya adalah
Lugue Beauty. Didirikan pada tahun 2016, masker wajah itu mampu terjual kepada 100 pembeli per hari. Lalu terus berkembang hingga mencapai puluhan juta pembeli dalam jangka waktu per 3 hari. Kini omzetnya telah melebihi honornya sebagai pemain sinetron.
Aditya Sharma
Di usianya yang masih muda telah sukses menjadi pendiri perusahaan teknologi Youth4Work
Ritesh Agarwal
Pemuda ini berani kelakuan terobosan dan sukses menjadi pendiri dan CEO dari OYO Rooms.
Itulah profil generasi Z dan beberapa diantaranya yang telah sukses dalam berbisnis. (*)