Sarwendah Ungkap Perubahan Sikap Betrand Peto Usai Digosipkan Punya Hubungan Gelap
Penulis: Rafika
Senin, 03 Juni 2024 | 703 views
Presisi.co - Terus-terusan digosipkan memiliki hubungan gelap dengan Sarwendah membuat Betrand Peto sempat menunjukkan perubahan sikap ketika melihat Sarwendah.
Dikatakan Sarwendah, Betrand Peto harus bolak-balik menemui psikolog lantaran kondisi psikologisnya terganggu dengan pemberitaan-pemberitaan tak berdasar itu.
"Seiring waktu ini anaknya juga terganggu, makanya anak-anak tuh banyak faktor kenapa mereka ke psikolog," kata Sarwendah di acara Rumpi TransTV, dikutip dari Suara.com Senin (3/6/2024).
Bahkan, kata Sarwendah, Betrand Peto kerap merasa kikuk saat berpapasan dengan Sarwendah. Jika kebetulan Sarwendah sedang melakukan siaran langsung di media sosial, Betrand bahkan sampai harus putar balik.
"Awkward takut dekat ada. Kayak dia pergi gitu jadinya, cuma kadang namanya lagi live kalau dia lewat, kadang jadi muter," ujar Sarwendah.
Bingung harus bersikap bagaimana, Sarwendah memutuskan untuk menyerahkan masalah ini sepenuhnya ke psikolog. Ia juga mengungkapkan perubahan sikap Betrand Peto tersebutbukan yang pertama kalinya.
"Momen awkward dulu itu sempat ada akhirnya diperbaiki ke psikolog, akhirnya sekarang begini lagi dan lebih complicated," imbuh istri Ruben Onsu itu.
Tak hanya merasa kikuk, Betrand Peto juga kini menjadi pemurung. Remaja 19 tahun ini pun juga menjadi canggung di saat-saat tertentu.
"Murung iya pasti. Perubahan sikap ya kayak kadang kita kalau lagi jalan di belakang tiba-tiba, set (papasan) eh (kikuk)," imbuhnya.
Setelah menahun memendam rasa kesal terhadap warganet penyebar fitnah dirinya dan Betrand Peto, Sarwendah akhirnya melayangkan somasi terbuka. Dia melaporkan beberapa akun media sosial yang diduga menyebarkan fitnah soal hubungannya dan Betrand Peto yang disebut tak wajar terjadi antara ibu dan anak.
Sementara itu, memanasnya isu ini juga membuat Betrand Peto ragu kembali ke Jakarta. Diketahui, anak sambung Ruben Onsu dan Sarwendah itu sudah beberapa minggu kembali ke kampung halamannya di Nusa Tenggara Timur usai sang nenek meninggal dunia. (*)