Pemkab Kukar Prioritaskan Penyediaan Pasokan Listrik 24 Jam dan Air Bersih ke Seluruh Dusun
Penulis: Redaksi Presisi
Kamis, 25 April 2024 | 422 views
Tenggarong, Presisi.co - Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021-2026 Kutai Kartanegara (Kukar), Bupati Kukar menargetkan penyediaan pasokan listrik 24 jam untuk seluruh desa di Kukar. Upaya ini merupakan komitmen Pemkab Kukar dalam mewujudkan kebutuhan dasar masyarakatnya.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kukar, Arianto, mengungkapkan bahwa saat ini 100 persen desa di Kukar telah tersambung listrik 24 jam, baik melalui PLN maupun upaya mandiri dari pemerintah desa.
“Target kita sekarang ke dusun-dusun. Jadi apabila ada yang ditemukan belum berlistrik itu bagian dari desanya bukan utuh satu desa, nah itu yang sedang kami kerjakan,” ujar Arianto.
Selain listrik, Pemkab Kukar menyoroti akses air bersih yang juga menjadi fokus dalam hal pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat. Arianto menjelaskan bahwa masalah air bersih akan ditangani oleh Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim).
“Lini sektor yang mengerjakan dinas perkim. Mana-mana desa yang belum memiliki air bersih baik yang sudah dipenuhi PDAM atau yang dikelola mandiri oleh desa melalui Pamsimas,” terangnya.
Arianto meyakini bahwa program Pamsimas (Penataan dan Pengelolaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat) merupakan solusi efektif untuk memenuhi kebutuhan air bersih di desa-desa. Namun, ia mencatat optimalisasi program Pamsimas masih belum maksimal di beberapa desa.
“Maksudnya berpotensi maksimal adalah misalnya di suatu desa ada 100 KK kapasitas yang bisa dibangun perkim baru 50 KK, sementara yang 50nya kan belum, nah ini yang kita mau optimalkan supaya terpenuhi semua,” tambahnya.
Lebih lanjut, Arianto mengatakan pembangunan desa yang maju dan sejahtera tidak lepas dari infrastruktur yang memadai. Oleh sebab itu, mewujudkan akses jalan yang mulus di seluruh desa juga menjadi prioritas pemerintah daerah.
Arianto menegaskan bahwa seluruh 193 desa di Kukar menjadi prioritas dalam pembangunan jalan. Namun, penanganan akan didahulukan pada daerah yang memiliki kebutuhan mendesak dan akan dilakukan secara bertahap.
“Kami klasifikasikan yang mana yang paling prioritas seperti kepadatan penduduk, mengakses pada potensi-potensi peningkatan ekonomi misalnya ke persawahan, perkebunan, pariwisata, itu diperbaiki dan sebagainya,” paparnya. (Adv)