Penulis: Sonia
Samarinda, Presisi.co - Panitia khusus (Pansus) DPRD Kota Samarinda lakukan sidak ke beberapa proyek pembangunan mulai dari terowongan, Teras Samarinda, dan GOR Segiri. Tak hanya itu permasalahan di parkiran mall Samarinda Central Plaza (SCP) dan Big Mall juga diperiksa secara langsung.
Anggota Komisi II DPRD Kota Samarinda, Abdul Rohim mengatakan sidak ini dilakukan guna menyinkronkan antara laporan yang diberikan oleh Dinas PUPR dengan pembangunan yang telah dilaksanakan. Untuk pembangunan terowongan Samarinda, dia menyebut masih sesuai dengan apa yang sudah disampaikan oleh Dinas PUPR dan kontraktor kepada DPRD.
"Kalau terowongan ya masih sesuai dengan apa yang sudah disampaikan ya, kemarin kan kita sudah panggil pupr untuk menjelaskan terkait dengan progres," ujarnya.
Namun ia mengatakan hingga saat ini belum menerima gambaran terkait dengan rencana berikutnya. Menurutnya butuh penyesuaian sebab gambaran terkait terowongan belum ditentukan, hal ini membuatnya khawatir penyempitan yang mengakibatkan tersentuhnya aset Pemprov, serta penyempitan jalan yang akan berpotensi menimbulkan macet.
"Nanti itu ada asetnya Pemprov di situ artinya ini jadi bisa jadi pekerjaan panjang lagi ini nanti, Pemprov-nya ngasih izin nanti kemudian desainnya seperti apa, kemudian bagaimana jika potensi macet malah pindah ke kota," ungkap Abdul.
Untuk proyek GOR Segiri dia menuturkan tidak ada masalah. Hanya kondisi di dalam kapasitasnya jadi mengecil, relatif kurang sesuai dengan kapasitas parkir.
"Untuk proyek GOR Segiri tidak ada masalah ya cuman yang dipertanyakan adalah kapasitas ruangannya saja," tegasnya.
Lebih lanjut ia menyinggung mengenai permasalahan parkiran yang ada di mall-mall Samarinda khususnya SCP dan big mall. Ia mengakui bahwa DPRD mendapat informasi dari Dishub Samarinda masih banyak mall yang pengelolaan parkirnya tidak berizin.
"Nah itu kemarin ditegur kemudian diminta untuk segera mengurus mengurus izin itu harus ada persyaratan-persyaratan teknis non teknis yang harus dipenuhi, kenyamanan dan keselamatan jadi standar-standar original itu kan upaya untuk melindungi memproteksi terjadinya hal-hal yang tak di inginkan," katanya.
Anggota Pansus juga membeberkan bahwa beberapa proyek lain yang diperiksa sudah hampir sesuai dengan laporan dan kurun waktu. Namun tetap perlu melakukan pemeriksaan berkala.
"Pembangunan-pembangunan ini yang kita kejar adalah target target realisasinya kita perlu sinkronkan," pungkasnya. (*)
Editor : R Ayu
