Kronologi Gudang Peluru Armed di Ciangsana Meledak, Ternyata Ini Isi dan Jenis-jenis Amunisi di Dalamnya
Penulis: Rafika
Minggu, 31 Maret 2024 | 1.014 views
Presisi.co - Gudang amunisi Artileri Medan (Armed) milik TNI di Kampung Parung Pinang, Desa Ciangsana, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor meledak pada Sabtu (30/3/2024) malam.
Berdasarkan video yang diunggah akun X @txtdrbekasi, terdengar suara dentuman yang sangat keras meski perekam video berada cukup jauh dari lokasi. Kobaran api dan asap yang membumbung tinggi pun tampak dari kejauhan.
Warga yang berada di sekitar lokasi kejadian sontak saja panik dan berlarian menuju tempat yang lebih aman.
Pangdam Jaya, Mayor Jenderal TNI Mohamad Hasan, mengungkapkan kebakaran tersebut bersumber dari gudang 6 dari 16 gudang yang ada di bagian gudang munisi daerah (gudmurah).
"Pada pukul 18.05 tadi, ditemukan adanya asap di gudang nomor 6, Gudmurah Kodam Jaya ini," kata Pangdam di lokasi, dikutip dari pemberitaan Suara.com, Minggu (31/3/2024).
Adapun amunisi yang berada di gudmurah tersebut diperkirakan berjumlah sekitar 160.000 peluru yang sudah kedaluwarsa alias tak terpakai lagi.
"Gudmurah itu berisi amunisi-amunisi yang sudah kedaluwarsa dan pengembalian dari berbagai satuan di wilayah Kodam Jaya," katanya.
Selain itu, Pangdam juga mengatakan hingga saat ini belum ada korban jiwa akibat ledakan tersebut.
"Sampai saat ini, kami sudah mengecek seluruh lokasi di parameter kami, bahwa tidak ada korban jiwa. Walaupun saat ini kami tidak bisa masuk langsung ke lokasi karena masih ada kerawanan ledakan-ledakan kecil," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad), Brigjen TNI Kristomei Sianturi mengatakan, peluru dari bergam kaliber mulai dari yang kecil hingga besar berada dalam gudang tersebut.
"Ada granat dan sebagainya," katanya.
Nantinya, pihaknya akan melakukan pemeriksaan kembali untuk memastikan isi dan jenis amunisi yang ada di dalamnya.
"Karena kan berbeda-beda penyimpanannya artinya kemungkinan ledakan yang bisa melempar sampai jauh peluru kemudian granat dan sebagainya," sambungnya. (*)