Lepas Pawai Ogoh-ogoh di Samarinda, Wali Kota Andi Harun: Yang Tersisa Hanya Kebaikan
Penulis: Sonia
Minggu, 10 Maret 2024 | 436 views
Samarinda, Presisi.co – Dalam rangka menyambut perayaan Nyepi Tahun Baru Saka 1946 yang jatuh pada 11 Maret 2024, umat Hindu di Samarinda telah melakukan berbagai persiapan dan kegiatan. Kegiatan pawai ogoh-ogoh yang dilangsungkan pada Minggu, 10 Maret, di Pura Jagat Hita Karana, Jalan Sentosa, Samarinda, menjadi salah satu rangkaian acara penting menjelang hari raya tersebut.
Acara ini dihadiri oleh Walikota Samarinda, Andi Harun, beserta jajaran pemerintah kota, yang secara resmi melepas pawai dengan pengibaran bendera start dan pemukulan gong. Dalam sambutannya, Walikota Andi Harun menyampaikan selamat kepada seluruh umat Hindu di Samarinda yang merayakan Nyepi, seraya mengungkapkan rasa bangganya terhadap keberagaman agama di kota Samarinda yang telah mampu menjalin kebersamaan dan saling menghormati. Ia menekankan bahwa perayaan Nyepi tahun ini terasa spesial karena bertepatan dengan tahun politik.
Walikota Andi Harun juga menyampaikan apresiasinya kepada umat Hindu atas pelaksanaan serangkaian hari suci dengan penuh hikmat, yang mencerminkan nilai-nilai Nyepi, seperti amati geni (tidak menyalakan api), amati karya (tidak bekerja), amati lelungaan (tidak beraktivitas di luar rumah atau bepergian), serta menekankan pentingnya ketenangan, kejernihan, kedamaian, dan kesucian.
“Saya menyampaikan terima kasih kepada umat Hindu yang telah menjalankan rangkaian hari suci tahun ini dengan hikmat, hal ini sesuai dengan nilai-nilai Nyepi," kata Andi Harun.
Pawai ogoh-ogoh yang mengarak patung-patung simbolis sifat negatif manusia dianggap sebagai ekspresi nilai religius yang penting dalam perayaan Nyepi. Ini merupakan simbol pelepasan hal-hal negatif, menurut Walikota Andi Harun. Ia berharap perayaan ini tidak hanya sebagai simbol, tapi juga sebagai sarana untuk mempererat kebersamaan antarumat beragama, serta menjaga dan merawat keberagaman.
"Saya melihat diluar banyak masyarakat yang menanti yang artinya kita sama-sama melepas segala unsur jahat di kota Samarinda ini, yang tersisa hanya kebaikan,” tambahnya lagi
Menyusul pelepasan pawai, Andi Harun mengunjungi Pura Jagat Hita Karana, menyampaikan kagumnya terhadap lokasi strategis dan lingkungan pura. Ia juga mengingatkan bahwa penyelenggaraan pawai ogoh-ogoh kembali dilakukan setelah vakum akibat pandemi COVID-19, seraya mengajak masyarakat untuk mendukung kegiatan ini mengingat biaya yang dibutuhkan untuk pembuatan ogoh-ogoh.
"Kita doakan saja supaya panitia punya rezeki dan dapat diselenggarakan ke depannya,” ucapnya.
Andi Harun turut mengajak semua lapisan masyarakat di Samarinda untuk menjadikan perayaan agama sebagai momen memperkuat persatuan dan menegaskan identitas Samarinda sebagai kota yang kaya akan keberagaman dan toleransi. (*)